Pekerja kereta api membereskan puing-puing jalur kereta api yang anjlok dekat Stasiun Kereta Api Jagiroad, Gauhati, India (16/4). (AP/Anupam Nath)
TEMPO.CO , Jakarta:Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia meningkatkan pengecekan jalur kereta selama masa mudik Lebaran. Jika biasanya jalur kereta hanya ditinjau dua kali sehari, saat ini pemeriksaan digandakan menjadi empat kali sehari.
"Sudah ada pengecekan jalur tersebut dan akan ditingkatkan jadi pagi sampai malam. Kalau tidak ada kondisi yang dicurigai baru bisa dikurangi," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hanggoro Budi Wiryawan di Hotel Millenium Jakarta, Senin 14 Juli 2014.
Menurut Hanggoro, upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, seperti kereta anjlok karena tanah longsor dan sabotase jalur rel. "Kami juga meminta pihak stasiun untuk mengawasi wesel dan bantalan rel kereta," ujar dia.
Soal sabotase kereta seperti yang pernah terjadi, Hanggoro mengatakan hal itu bisa dicegah dengan inspeksi jalur. Pengganjalan batu di wesel pun bisa dideteksi dengan signal pantau di stasiun. "Kalau wesel tidak bisa digerakkan karena terganjal batu maka di sistem sinyal akan merah terus, tidak bisa berjalan," ucapnya.
Kementerian Perhubungan juga mengantisipasi 26 titik rawan longsor dengan menyediakan alat bantu dan jalur alternatif. "Ada beberapa titik rawan yang sudah mulai ditangani dan jalur alternatif yang bisa langsung dilewati," kata Hanggoro. Misalnya, ketika jalur Cirebon-Kroya terganggu maka kereta bisa lewat jalur Semarang.