Swasembada Sapi Gagal, Daging Celeng Merebak  

Jumat, 4 Juli 2014 14:49 WIB

Bahan-bahan olahan untuk membuat bakso campuran daging babi (celeng). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran, menduga masuknya daging celeng ke Jakarta merupakan imbas dari kegagalan program swasembada sapi oleh pemerintah. Selain itu, harga daging sapi di Indonesia selama lebih dari satu setengah tahun ini merupakan yang termahal di dunia. "Dan pemerintah seakan-akan menyerah tanpa bisa menurunkannya," kata dia ketika dihubungi, Kamis sore, 3 Juli 2014.

Sebelumnya, pada Senin malam, 30 Juni 2014, Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung wilayah kerja Bakauheni menggagalkan penyelundupan empat ton daging babi hutan atau celeng yang akan masuk ke Jakarta. Daging celeng tersebut dibawa dengan truck cold diesel thermoking dengan nomor polisi KB 9662 HH dari Sumatera Selatan. (baca:Begini Modus Penyelundupan Daging Celeng)

Ngadiran memastikan tingginya harga daging sapi itulah yang membuat celah atau kesempatan oknum-oknum tertentu yang ingin mencari keuntungan dengan mengganti atau mencampur dagingnya dengan daging celeng. "Akar masalahnya di situ," katanya.

Ngadiran juga mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam memenuhi target program swasembada daging yang mestinya tercapai pada 2014. "Mengapa gagal, anggarannya kan ada? Gara-gara begini, jadi ada kesempatan daging celeng masuk kan," ia mengeluhkan. (baca:Lima Daerah Ini Pasok Daging Celeng ke Jakarta)

Pada tahun 2010 Kementerian Pertanian mencanangkan program swasembada daging. Melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/Ot.140/2/2010 tentang Pedoman Umum Program Swasembada Daging Sapi 2014, ada lima target yang ditetapkan pemerintah. Target pertama adalah meningkatnya populasi sapi potong menjadi 14,2 juta ekor tahun 2014 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 12,48 persen. Target kedua adalah meningkatnya produksi daging dalam negeri sebesar 420,3 ribu ton pada tahun 2014 atau meningkat 10,4 persen setiap tahunnya. Target ketiga, tercapainya penurunan impor sapi dan daging sehingga hanya sebesar 10 persen dari kebutuhan konsumsi masyarakat. Target keempat, bertambahnya penyerapan tenaga kerja sebagai dampak dari pertambahan populasi dan produksi ternak sebesar 76 ribu orang per tahun. Terakhir, meningkatnya pendapatan peternak sapi potong minimal setara dengan Upah Minimal Regional masing-masing provinsi. (baca:Waspada Daging Celeng di Jakarta Utara)

RIDHO JUN PRASETYO



Berita Lain:
Rekan Tentara Pembakar Juru Parkir Tak Terlibat
Pembunuh Bharada Rizky Mengaku Anggota Brimob
Brimob Bharada Risky di Mata Orang Tua


Advertising
Advertising

Berita terkait

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

5 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

16 jam lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

1 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

6 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

14 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

14 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

14 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

20 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

20 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya