Pesawat Telat Harus Antre Paling Belakang

Kamis, 3 Juli 2014 15:27 WIB

Antrean pesawat saat akan lepas landas di runway Bandara Seokarno-Hatta, Tangerang, Banten,(4/5). TEMPO/Marifka Wahyu

TEMPO.CO, Tangerang - Jakarta Air Traffic Service Indonesia pengelola operasional pesawat di Bandara Soekarno-Hatta memutuskan pesawat yang tidak taat jadwal antrean harus kembali antre di belakang. "Begitu pesawat terlambat semenit saja, dia harus menunggu slot penerbangan berikutnya," kata General Manager Airnav Bandara Soekarno-Hatta, Budi Hendro Setiyono, kepada Tempo di kantornya, Kamis, 3 Juli 2014. (Baca: Ramadan, 11 Bandara Siapkan Takjil Gratis)

Menurut Budi, aturan yang akan diterapkan mulai 10 Juli 2014 ini telah disepakati oleh semua maskapai penerbangan. Pesawat yang terlambat masuk landasan pacu tidak akan diberi toleransi lagi untuk menunggu. "Harus mengantre lagi dari belakang," katanya.

Budi mengatakan cara yang ditempuh ini merupakan bagian dari optimalasi landasan pacu dalam upaya peningkatan kapasitas dua landasan pacu (runway) Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Optimalisasi yang sudah berjalan satu pekan ini belum berjalan lancar karena masih banyak maskapai penerbangan yang molor dari jadwal penerbangan yang telah ditetapkan. (Baca: Bandara Indonesia Diarahkan Berkonsep Aerotropolis)

Semua maskapai harus mematuhi prosedur keberangkatan dan kedatangan pesawat yaitu, 25 menit sebelum jadwal terbang harus sudah menghubungi pihak Airnav dan berada di landasan pacu sesuai jadwal.

PT Angkasa Pura II bekerja sama dengan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNI) melakukan peningkatan kapasitas runway dengan cara mengoptimalkan waktu okupansi landas pacu atau runway occupancy time baik ketika pesawat ingin lepas landas maupun mendarat.

LPPNI menetapkan angka optimum waktu okupansi landas pacu bagi pesawat saat lepas landas dapat ditekan hingga 90 detik dari sebelumnya mencapai 110 detik, dan okupansi saat pesawat mendarat bisa hanya 50 detik dari sebelumnya 65 detik. Prosedur baru ini akan mengurai kepadatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dengan peningkatan kapasitas dua runway Bandara Soekarno Hatta tersebut terjadi peningkatan penerbangan dari 64 gerakan pesawat perjam menjadi 72 gerakan pesawat perjam. Peningkatan kapasitas landasan pacu yang telah dimulai sejak 26 Juni 2014 lalu dilakukan untuk meminimalisasi delay atau penundaan jadwal penerbangan.

JONIANSYAH (TANGERANG)

Berita Terpopuler:

Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
AQJ Janji Jalin Hubungan dengan Keluarga Korban
Satu Pelaku Pelecehan Seks di Halte Transjakarta Mengaku
20 Menit Terakhir Brimob Rizky Sebelum Dibunuh

Berita terkait

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

5 jam lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

6 jam lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

15 jam lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

23 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

1 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

2 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

2 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya