Pemerintah Minta Newmont ke Meja Perundingan  

Kamis, 3 Juli 2014 11:31 WIB

Kawasan Filter Plan PT Newmont Nusa Tenggara di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, 12 Juni 2014. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berharap PT Newmont Nusa Tenggara bersedia melanjutkan pembahasan renegosiasi kontrak karya sebelum proses hukum di pengadilan arbitrase berjalan. "Proses renegosiasi kontrak masih berlangsung sehingga Kementerian berharap masalah ini bisa selesai dalam konteks renegosiasi," kata Saleh Abdurrahman, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, di Jakarta, Kamis, 3 Juli 2014.

Menurut Saleh, Kementerian membaca gugatan Newmont sebagai upaya korporasi tersebut agar pemerintah mencabut larangan ekspor mineral mentah dan menurunkan bea keluar ekspor konsentrat. Bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga pada 2014 ditetapkan sebesar 25 persen dan akan meningkat hingga 60 persen pada 2016. Pemerintah juga belum menerbitkan surat persetujuan ekspor konsentrat tembaga untuk Newmont.

Saleh menilai Newmont meminta aturan tersebut dilonggarkan mengingat kondisi perusahaan sedang sulit. Di satu sisi Newmont mengalami kesulitan produksi dengan adanya pengetatan aturan ekspor tambang dan di lain sisi Newmont memutus hubungan kerja dengan ribuan karyawan. "Situasi Newmont sedang terjepit," katanya.

Padahal, kata Saleh, pemerintah menerapkan pengetatan aturan ekspor mineral mentah dan adanya bea keluar ekspor konsentrat untuk menguji keseriusan Newmont berinvestasi di Indonesia. "Bangun dulu smelter dan paparkan rencana investasinya kepada pemerintah, barulah bisa dibicarakan kelonggaran yang diminta Newmont," ia menjelaskan.

Dengan demikian, menurut Saleh, permasalahan dengan Newmont ini seyogyanya diselesaikan di proses renegosiasi kontrak yang masih berjalan sebelum langkah terakhir ditempuh di pengadilan arbitrase. "Bisa dibicarakan dahulu bagaimana kehendak Newmont, lalu pemerintah juga bisa mengutarakan keinginannya pada Newmont sehingga ada titik temunya," tuturnya.

RAYMUNDUS RIKANG R.W




Berita Terpopuler
Trik SBY Agar Tak Kena Tilang Polisi
Newmont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase
Diminta Pilih Nomor Satu, Maher Zain Pilih Senyuman

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

2 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

5 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

7 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

23 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

24 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

24 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

25 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

26 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

26 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengaku tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP perseroan.

Baca Selengkapnya