TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing memperingatkan warga negara RI untuk berhati-hati terhadap tindak kejahatan lewat internet atau cyber crime yang dilakukan oleh pengusaha Cina. "Dalam beberapa waktu terakhir ini KBRI Beijing, KJRI di Shanghai dan Guangzhou kerap menerima laporan mengenai kasus tindak kejahatan internet yang dilakukan sejumlah pengusaha Cina terhadap pengusaha Indonesia,” demikian siaran pers KBRI Beijing yang diterima Tempo.
Dalam aksinya penjual meminta calon pembeli untuk mentransfer sejumlah uang sebagai uang muka atau pelunasan dari produk yang dibeli secara online. Setelah uang ditansfer melalui bank, tidak ada lagi kelanjutan dari perjanjian jual beli tersebut. Si pembeli pun akhirnya kehilangan sejumlah uang yang tidak sedikit.
Menurut KBRI, tindak cyber crime yang umumnya dilakukan antara lain adalah penipuan yang dilakukan sendiri oleh penjual dengan meminta transfer sejumlah dana melalui bank, baik untuk uang muka ataupun pembayaran keseluruhan. Setelah menerima pembayaran, biasanya situs perusahaan tersebut sulit diakses dan telepon susah dihubungi. Alamat domain website atau e-mail untuk berjualan pun seringkali menggunakan domain gratis seperti Blogspot, Wordpress, Yahoo atau Gmail.
Selain itu, penipuan yang dilakukan pihak lain misalnya oleh peretas (hacker) dengan mengganti data perusahaan seperti alamat dan e-mail perusahaan serta nama bank dan nomor rekening perusahaan penjual di Cina. Hacker yang telah meretas situs atau alamat e-mail yang asli, akan meminta pembeli untuk mentransfer sejumlah dana guna pelunasan perjanjian jual beli maupun mengubah arah pengiriman barang. Akibatnya barang tidak akan pernah tiba di alamat pembeli yang sebenarnya.
Untuk mencegah tindak penipuan, Kedutaan menghimbau pengusaha agar memperhatikan dengan teliti kredibilitas pengusaha. Selain itu mengecek alamat domain yang digunakan, alamat perusahaan dan bank. Pastikan pula untuk berkomunikasi secara langsung dengan penjual. Jika terkena penipuan, segera laporkan ke perwakilan Indonesia di Cina.
NATALIA SANTI
Berita terkait
Waspada, Ini 6 Jenis Cyber Crime yang Paling Sering Terjadi
14 Desember 2023
Cyber crime semakin meningkat seiring perkembangan teknologi digital. Meskipun memberikan kemudahan, kemajuan teknologi juga membawa risiko besar.
Baca SelengkapnyaBahas Perkembangan Teknologi, Menkominfo: Kejahatan Dulu Curanmor, Sekarang Cyber Crime
21 Agustus 2023
Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan semua pihak harus menyesuaikan diri seiring terjadinya perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaKominfo Punya Pelatihan Khusus Cyber Security untuk Keamanan Infrastruktur Digital
31 Januari 2023
Kominfo memiliki pelatihan khusus mengenai cyber security. Pelatihan itu digelar untuk meningkatkan keamanan infrastruktur digital.
Baca Selengkapnya1,3 Miliar Data SIM Dibobol, Kominfo: Seolah yang Membocorkan Pahlawan
6 September 2022
Kominfo menyayangkan beberapa pihak menganggap hacker pembocor data adalah pahlawan.
Baca Selengkapnya6 Cara Mencegah dan Melaporkan Penipuan Online
27 Agustus 2022
Pada umumnya, tujuan para pelaku penipuan online adalah membobol dan mencuri data-data pribadi. Begini cara mencegah dan melaporkannya.
Baca SelengkapnyaPengamat: Polri Punya Tim Cyber Crime, Mudah Saja Menggulung Judi Online
24 Agustus 2022
Peneliti ISeSS menyebut Polri cukup mengandalkan tim cyber crime untuk menggulung judi online. Hanya menangkap pengecer dan pemain kelas bawah.
Baca SelengkapnyaDialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja
1 Juni 2022
Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.
Baca SelengkapnyaSituasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina
3 Maret 2022
Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.
Baca SelengkapnyaTutup Tahun 2021, Kapolda Metro Jaya Klaim Selesaikan Semua Laporan Masyarakat
30 Desember 2021
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan crime clearance sepanjang 2021 adalah 30.870 kasus atau 102 persen.
Baca SelengkapnyaKasus Ilegal Akses, Richard Lee: Saya Optimistis karena Tidak Bersalah
8 September 2021
Dokter Richard Lee menjelaskan bahwa ia sangat optimis dalam kasus ini karena merasa tidak melakukan tindakan kriminal.
Baca Selengkapnya