Pengamat: Konsep Mobnas dan LCGC Salah Kaprah  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Senin, 30 Juni 2014 03:17 WIB

Seorang model berdiri disamping mobil Daihatsu DR Estate dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS), di Jiexpo Kemayoran, Jakarta (19/9). Dalam pameran ini hampir semua Agen Tunggal Pemegang Merek menawarkan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat otomotif, Suhari Sargo, menilai program mobil nasional dan eksekusi kebijakan low-cost green car (LCGC) telah salah diterjemahkan. "Penilaian ini berkaca pada kasus mobil Timor dan Esemka yang kini tidak ada gaungnya lagi," ujar Suhari kepada Tempo, Ahad, 29 Juni 2014.

Menurut Suhari, kemunculan mobil merek Timor yang merupakan kependekan dari Teknologi Industri Mobil Rakyat itu bukan merupakan perwujudan mobil nasional. "Desain mobil itu dibuat oleh pabrikan dari Korea Selatan, yakni KIA, yang sudah lebih dulu mengeluarkan tipe yang sama dengan merek KIA Sephia, lantas diurai komponennya, dikapalkan, dan dirakit di Indonesia," ujarnya.

Padahal, kata dia, semangat mobil nasional ialah pembuatan desain dasar, produksi komponen, hingga perakitan dilakukan di Indonesia. (Baca: Dahlan Iskan: Esemka Jadi Mobil Nasional, Asal...)

Selain itu, mobil Timor dinilai oleh pelaku industri otomotif sarat akan kecurangan. "Timor dibebaskan dari pajak kendaraan dan diberikan kredit investasi yang murah sehingga pabrikan lain berteriak karena kalah bersaing."

Yang dijalankan pada mobil Timor, menurut ia, tidak dilandasi semangat memajukan industri mobil nasional, tapi demi kepentingan bisnis keluarga Orde Baru. "Ini yang diprotes keras oleh pelaku industri otomotif kala itu, sehingga melaporkan kasus ini ke World Trade Organization dan akhirnya Indonesia dijatuhi larangan memproduksi mobil Timor lagi," katanya.

Hal yang sama juga berlaku pada mobil Esemka yang tenar sekitar dua tahun lalu. Menurut Suhari, mobil Esemka merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang membeli mobil buatan Cina lantas dirakit ulang oleh siswa sekolah kejuruan untuk meningkatkan keterampilan bekerja. "Jadi itu bukan mobil buatan Indonesia. Hanya logonya saja yang diganti dengan logo Esemka," kata Suhari.

Kesalahan menerjemahkan konsep industri mobil ramah lingkungan juga terjadi pada program LCGC. Menurut Suhari, mobil LCGC tidak menjawab tantangan mobil murah dan tidak memenuhi kebutuhan masyarakat pedesaan sebagaimana amanat Peraturan Predien Nomor 15 Tahun 2010 pada Klaster IV Program Pro-Rakyat. (Baca: Mobil LCGC Laris, Pemerintah Diminta Atasi Kemacetan)

"Mobil kelas LCGC menjadi murah karena dapat subsidi dari pemerintah, namun tidak memenuhi kebutuhan masyarakat akan fungsi mobil murah perdesaan yang tangguh menghadapi medan berat sekaligus mampu mengangkut orang, hasil pertanian, hewan ternak dalam sekali jalan," ujarnya. (Baca: Aturan Tak Jelas, LCGC Habiskan BBM Bersubsidi)

RAYMUNDUS RIKANG R.W.

Berita terkait

Penjualan Mobil Nasional Turun Sepanjang 2023, Ekspornya Naik 6,7 Persen

18 Januari 2024

Penjualan Mobil Nasional Turun Sepanjang 2023, Ekspornya Naik 6,7 Persen

Gaikindo meningformasikan bahwa jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia meningkat 6,7 persen sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Penjualan Mobil Nasional 2023 Tembus 1 Juta Unit, Turun 4 Persen

16 Januari 2024

Penjualan Mobil Nasional 2023 Tembus 1 Juta Unit, Turun 4 Persen

Sepanjang 2023, penjualan mobil domestik wholesales tercatat sebanyak 1.005.802 unit, turun empat persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Mengenang Mobil Nasional Maleo yang Dirancang BJ Habibie

25 November 2023

Mengenang Mobil Nasional Maleo yang Dirancang BJ Habibie

Saat itu, BJ Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Soeharto dan di tahun 1993, tercetuslah sebuah mobil nasional Maleo.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Kriteria Mobil Nasional? Catat Janji Prabowo Buat Mobil dan Motor Buatan Indonesia

20 November 2023

Apa Saja Kriteria Mobil Nasional? Catat Janji Prabowo Buat Mobil dan Motor Buatan Indonesia

Belum ada kesepakatan terkait kriteria mobil dalam negeri atau mobil nasional (mobnas). Apakah terkait Komponen Dalam Negeri atau TKDN?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

20 November 2023

Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

Prabowo Subianto berjanji akan membuat mobil nasional jika terpilih. Mobnas sejak era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi sebut mobil Esemka.

Baca Selengkapnya

5 Mobil Buatan Esemka dengan Harga Terjangkau

10 Februari 2023

5 Mobil Buatan Esemka dengan Harga Terjangkau

Bagi yang Ingin memiliki mobil nasional, 5 mobil Esemka ini bisa jadi pilihan

Baca Selengkapnya

Proton Resmi Jual Mobil Listrik di Malaysia dan Thailand

19 Agustus 2022

Proton Resmi Jual Mobil Listrik di Malaysia dan Thailand

Layanan ritel akan memberikan Proton pengetahuan dan pengalaman yang berharga tentang cara melayani dan mengisi daya mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Menanti Kehadiran Tommy Soeharto hingga Puluhan Obligor Bayar Utang BLBI

26 Agustus 2021

Menanti Kehadiran Tommy Soeharto hingga Puluhan Obligor Bayar Utang BLBI

Pemerintah telah memanggil seluruh obligor dan debitur BLBI untuk menyelesaikan hak tagih negara atas dana bantuan tersebut hari ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Timor S515, Mobil Nasional Murah yang Populer di Akhir 90an

25 Agustus 2021

Mengenal Timor S515, Mobil Nasional Murah yang Populer di Akhir 90an

Saat diluncurkan pada 1996, Timor S515 dijual dengan harga Rp 37 juta. Rival sejenis, Toyota Corolla, dipasarkan dengan harga Rp 70 jutaan.

Baca Selengkapnya

Tommy Soeharto Dipanggil Satgas BLBI, Begini Perjalanan Sejarah Mobil Timor

25 Agustus 2021

Tommy Soeharto Dipanggil Satgas BLBI, Begini Perjalanan Sejarah Mobil Timor

PT Timor Putra Nasional pertama kali dibentuk melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional.

Baca Selengkapnya