Baru 13 Persen Rokok Pakai Kemasan Seram  

Kamis, 26 Juni 2014 15:04 WIB

Seorang karyawati mengambil kemasan rokok yang telah berganti peringatan bergambar di minimarket, Jakarta, 23 Juni 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pantauan Badan Pengawasan Obat dan Makanan selama dua hari terakhir menemukan baru sekitar 13,45 persen kemasan rokok yang telah mencantumkan pictorial health warning atau gambar peringatan kesehatan yang menyeramkan. Pantauan dilakukan BPOM di 167 sarana produksi, importir, distribusi, dan retail di seluruh Indonesia. (Baca: Hanya Dua Rokok Impor Pemasang Gambar Menyeramkan)

"Secara umum, hampir di seluruh daerah di Indonesia telah ditemukan kemasan rokok dengan PHW, kecuali di Gorontalo, Kendari, Kupang, dan Manokwari," kata Kepala BPOM Roy Sparringa di Jakarta, Kamis, 26 Juni 2014.

Menurut Roy, dari hasil inspeksi BPOM sejak aturan PHW resmi diterapkan pada 24 Juni lalu, baru 72 perusahaan yang mengirim contoh kemasan rokok kepada BPOM. Padahal perusahaan rokok yang terdaftar di Bea dan Cukai ada 672 perusahaan, tiga di antaranya importir. "Kami sudah mengirim surat pada 600 perusahaan yang belum mengirim contoh kemasan itu," ujarnya. (Baca: Gambar Peringatan Rokok Akan Diganti Tiap 2 Tahun)

Kewajiban mencantumkan peringatan kesehatan berupa PHW diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012. Setelah pemberian tenggat waktu atau masa transisi selama 18 bulan, aturan ini resmi berlaku efektif mulai 24 Juni 2014.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita lainnya:
15 Fakta Warren Buffett, Investor Terkaya di Dunia
Ditahan, Dua Pejabat Kementan Dicopot Suswono
FSRU Lampung Alirkan Gas ke Industri







Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

8 jam lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

9 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

19 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

24 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

25 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

39 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

42 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

53 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

57 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

9 Maret 2024

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya