Beragam jenis gelas yang dipajang di "Dumb Starbucks", sebuah toko parodi rantai Starbucks Coffee, di Los Angeles, California (10/2). Kedai kopi baru yang disebut "Dumb Starbucks" dibuka di Los Angeles pada Jumat, membawa kerumunan dan pertanyaan. REUTERS/Jonathan Alcorn
TEMPO.CO, Jakarta - Starbucks Indonesia mengatakan kenaikan harga kopi di kedainya telah terjadi sejak Mei lalu. Kenaikan ini diakui sebagai strategi berkala yang dilakukan Starbucks.
"Starbucks akan terus mengevaluasi strategi pricing untuk produk-produknya di setiap market secara berkala untuk memberikan kualitas produk dan pelayanan yang terbaik kepada customer," kata Marketing Communication & CSR Manager Starbucks Indonesia, Yuti Resani, kepada Tempo, melalui surat elektronik Rabu, 25 Juni 2014. (Baca: Harga Kopi Starbucks Indonesia Naik 13 Persen)
Yuti mengatakan meski harga beberapa jenis kopi naik, tetap ada kopi yang harganya turun. Menurut dia, kenaikan harga kopi Starbucks di Amerika Serikat juga hanya untuk minuman tertentu.
Pekan lalu, Reuters memberitakan Starbucks Amerika Serikat menaikkan harga kopi sebesar US$ 1 akibat penurunan produksi kopi di Brasil. Kenaikan harga kopi di AS diperkirakan bakal mencapai puncaknya pada pertengahan Juli 2014.
Harga kopi di Starbucks Indonesia kini berkisar antara Rp 21-44 ribu untuk ukuran tall, Rp 23-48 ribu untuk grande, dan Rp 25-47 ribu untuk ukuran venti per gelas.
Saat ini Starbucks Indonesia memiliki 179 gerai dengan toko terbaru berada di Cirebon. Pada Ramadan nanti, Starbucks Indonesia menawarkan promo gratis segelas teh bagi pelanggan Starbucks yang membeli makanan dengan Starbucks Cards. (Baca: Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dolar)