Anggaran Dipangkas, Swasembada Gula Tertunda

Selasa, 17 Juni 2014 04:59 WIB

Penyegelan gula rafinasi. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, memperkirakan program swasembada gula akan terhambat akibat anggaran Kementerian Perindustrian dipangkas. “Akan menunda target 5-6 tahun swasembada gula kristal putih dan rafinasi kita,” ujarnya ketika dihubungi Tempo, Senin petang, 16 Juni 2014.

Ia mejelaskan, dari anggaran Kementerian Perindustrian sebesar Rp 300 miliar di antaranya semula dialokasikan untuk restrukturisasi mesin-mesin gula dan swasembada gula. “Ada beberapa dampak dari pemotongan anggaran sebanyak Rp 20 miliar itu,” tuturnya. (Baca: Gula Lokal Rp 8.000, Gula Impor Rp 6.000 per Kg)

Rusman mengungkapkan, pemangkasan angaran Kementerian Perindustrian dapat berujung pada penurunan produktifitas pabrik gula kristal putih yang bisa digiling. “Karena mesin-mesin gula tua sejak jaman penjajahan Belanda tak jadi diperbaharui,” katanya.

Selain itu, peningkatan rendemen gula pun menjadi tertunda karena dana revitalisasi mesin gula berkurang. “Jadi produktifitas mesin pengolahan gula yang semestinya bisa meningkatkan rendemen gula, menjadi tak meningkat,” tutur Rusman. (Baca: Kesepakatan RNI - Bulog Dipicu Gula Rafinasi)

Padahal, menurut dia, ada cara selain menggenjot di masa proses penanaman tebu untuk meningkatkan rendemen gula yang efektif. Caranya dengan mendorong kenaikan rendemen gula di tahap distribusi dan pengolahan di pabrik gula.

Nah, dengan makin lambatnya proses pengolahan gula di pabrik itu secara tidak langsung akan menghambat pergerakan truk pengangkut gula. Truk akan mengantre dalam waktu yang cukup lama sehingga zat gulanya menguat sehingga rendemen berkurang. “Padahal rendemen gula merupakan tolak ukur harga gula pasir putih di pasaran,” ujar Rusman.

Pemangkasan anggaran Kementerian Perindustrian juga akan menghambat rencana
pembuatan mesin gula rafinasi dalam negeri. Padahal, mesin tersebut mutlak dibutuhkan untuk mengurangi impor gula rafinasi yang dilakukan oleh industri makanan dan minuman selama ini.

Rusman menjelaskan, selama ini Indonesia meng impor gula rafinasi dalam bentuk raw sugar dari Thailand. “Diolah sedikit, baru kemudian digunakan untuk minuman-makanan kemasan, seperti dari Unilever, Indofood,dan lain-lain,” tuturnya.

RIDHO JUN PRASETYO  

Berita terpopuler:
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Profil Penumpang Garuda yang Meninggal di Udara
Kemenhub Terima Laporan Kematian Penumpang Garuda

Berita terkait

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

21 jam lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

21 jam lalu

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.

Baca Selengkapnya

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

1 hari lalu

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

1 hari lalu

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut meminta para eselon I untuk memberikan Rp1 miliar untuk pembayaran Ibadah Umrah

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

1 hari lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

1 hari lalu

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

Tim penyidik KPK periksa 4 saksi dari travel dalam kasus TPPU bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

2 hari lalu

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyerahkan putusan Dewan Pengawas (Dewas) sesuai ketentuan hukum jika terbukti menyalahi wewenang dalam sidang etik.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

2 hari lalu

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

Indonesia pernah swasembada pada 2017, 2019, dan 2020. Pertanian di Madura punya potensi besar menjadi lumbung pangan.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

5 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya