TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyatakan akan kembali berupaya menagih dividen atau keuntungan dari PT Freeport Indonesia tahun ini. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, meskipun Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Freeport telah memutuskan tak membagi dividen, pemerintah akan bernegosiasi dengan perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu terkait dengan dividen.
"Masalahnya mereka sudah RUPS dan memutuskan tak bagi dividen ke semua pemegang saham. Tapi masih diupayakan," kata Bambang seusai rapat dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis, 12 Juni 2014.
Dalam paparan kepada Badan Anggaran, pemerintah menargetkan dividen dari Freeport sebesar Rp 1,5 triliun. Setoran dividen ini penting untuk mencapai target penerimaan negara dari dividen sebesar Rp 40 triliun. (Baca: Nasib Kontrak Freeport di Tangan Presiden Baru)
Semula, pemerintah mengusulkan target penerimaan dari dividen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2014 diturunkan dari Rp 40 triliun menjadi Rp 37,95 triliun. Penurunan target ini karena PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tak bisa menyetor dividen tahun ini. Padahal pemerintah memperkirakan perusahaan setrum negara itu bisa menyetor dividen Rp 4 triliun. "PLN yang pada 2013 bisa memberikan dividen Rp 1,44 triliun turun jadi nol karena rugi kurs. Akibat rugi kurs, PLN rugi Rp 29 triliun, dan perusahaan rugi tidak mungkin membagi dividen," kata Bambang.
Bambang mengatakan perusahaan-perusahaan pelat merah yang sudah menjadi perusahaan publik telah melangsungkan RUPS sehingga sulit untuk diminta menambah dividen. Sedangkan BUMN yang tak mencatatkan saham di bursa, menurut Bambang, kurang menguntungkan.
"Harapan mungkin tinggal saham pemerintah di Freeport, kami masih upayakan. Tapi, karena mereka tidak membagi dividen untuk pemegang saham termasuk induknya di Amerika Serikat, ini menyulitkan posisi pemerintah sebagai pemegang saham minoritas," kata Bambang.
Namun, karena usulan mengurangi target dividen ditolak DPR, pemerintah menyatakan akan mengejar pendapatan dari Freeport dan BUMN-BUMN lain. "Yang potensial masih ada," ujar Staf Ahli Kementerian BUMN Achiran Pandu Djajanto di tempat yang sama.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler:
Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makro APBNP
Smartphone Mozilla Rp 295 Ribu Hadir di Akhir 2014
Beberapa Faktor Ini Sebabkan Rupiah Melemah
Harga Emas Comex Melemah Tipis Pagi Ini
2015, ESDM: Lifting Minyak 830 Ribu Barel Per Hari
Masyarakat Miskin Makin Suka Pangan Olahan
Berita terkait
LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
2 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
4 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
6 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca SelengkapnyaRiwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI
15 hari lalu
Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya
23 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaKorupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun
24 hari lalu
Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.
Baca SelengkapnyaRamai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya
24 hari lalu
Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.
Baca SelengkapnyaKasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran
25 hari lalu
Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi
Baca SelengkapnyaIstana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil
25 hari lalu
Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.
Baca SelengkapnyaSengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah
26 hari lalu
PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.
Baca Selengkapnya