Pekerja menjemur bawang merah yang diambil dari Brebes Jawa Tengah di Desa Plosogenuk, Perak, Jombang, Jawa Timur, Senin (20/1). ANTARA/Syaiful Arif
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi memastikan tak akan membuka keran impor bawang merah meski harganya sudah melonjak. Sebab, kenaikan harga yang terjadi saat ini merupakan desain pedagang yang menahan pasokan seusai masa panen.
"Masalah di kita selalu saat panen harga jatuh, saat tidak panen harga naik tinggi. Namun saat ini stok baik-baik saja, jadi tidak perlu impor," katanya saat ditemui di Jakarta Convention Center, Kamis, 5 Juni 2014.
Lutfi mengatakan, pada Mei lalu, harga bawang merah di sejumlah pasar nasional memang dirancang oleh pedagangnya agar tidak anjlok. Caranya dengan menahan pasokan seusai musim panen. (Baca: Jelang Ramadan, Harga Enam Komoditas Ini Naik)
Lagi pula, menurut dia, kenaikan harga bawang merah yang terjadi di pasar saat ini pun masih di bawah batas referensi. Saat ini harga bawang merah masih pada kisaran Rp 20-23 ribu per kilogram. "Ini masih siklus, belum ada kejanggalan yang luar biasa," ujarnya.
Untuk itu Kementerian Perdagangan tak mau gegabah dengan membuka keran impor bawang merah. Rencananya pekan depan Menteri Lutfi akan meninjau langsung kondisi stok bawang merah di Brebes. (Baca: Harga Telur Picu Inflasi di Jawa Tengah)
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
11 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.