TEMPO.CO, Jakarta - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berencana menambah jumlah tower sebanyak 1.500-2.000. Presiden Direktur TOWR Adam Gifari menyatakan penambahan tower ini dapat berupa pembangunan baru ataupun akuisisi milik perusahaan lain. “Kebutuhan dana per tower sekitar Rp 1 miliar. Berarti kalau 1.500 sampai 2.000 bisa dihitung sendiri (Rp 1,5 triliun sampai 2 triliun),” katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 8 Mei 2014.
Perseroan, kata dia, akan menggunakan dana internal untuk penambahan tower tersebut. "Sumber dananya dari internaly generated cash flow. Kami belum ada rencana untuk menambah pinjaman,” katanya.
Sayang, ia enggan membeberkan perusahaan mana yang sedang didekati untuk akuisisi tower. “Kami sifatnya menunggu, tidak bisa disebutkan.”
Tahun ini, dengan adanya penambahan tower tersebut, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA 17-21 persen Artinya, pendapatan perseroan menjadi Rp 3,75-3,87 triliun dan EBITDA Rp 3,1 triliun-3,2 triliun. Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan 2013, angka 21 persen lebih kecil. Sebab, pendapatan perseroan mampu tumbuh hingga 41,1 persen sepanjang 2013. “Rasionya kecil, tapi nilainya tetap besar. Pertumbuhan 20 persen itu sudah cukup bagus," ujar Adam.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.