Pertamina: Kelangkaan Minyak Tanah Akibat Disparitas Harga
Reporter
Editor
Kamis, 3 Maret 2005 22:15 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Juru bicara PT Pertamina (persero) Adiatma Sardjito mengungkapkan, kelangkaan minyak tanah yang merebak akhir-akhir ini karena adanya disparitas (perbedaan) harga minyak tanah rumah tangga dan industri yang cukup tinggi. "Kelangkaan ini problem yang sulit dipecahkan karena adanya disparitas harga itu dan masalah penegakan hukum," kata Adiatma di Jakarta hari ini.Menurut dia, harga minyak tanah untuk konseumen rumah tangga Rp 700 per liter dan harga minyak tanah untuk industri yang saat ini Rp 2.200 per liter, sangat menarik bagi para penyelundup dan para pengoplos yang mencampur minyak tanah dengan solar. "Dengan perbedaan harga sekitar empat kali lipat itu, tentu membuat para penyelundup dan para pengoplos tertarik," tambahnya.Ketika ditanya soal stok, Adiatma mengatakan, stok nasional untuk minyak tanah sebenarnya cukup, yakni untuk selama 29,8 hari atau jauh di atas stok nasional BBM selama 22 hari saja. Kesulitan Pertamina adalah tidak memiliki kewenangan untuk menangkap dan memberi sanksi di tingkat pangkalan. "Kewenangan Pertamina hanya sampai tingkat agen," katanya.Seperti diketahui, beberapa daerah telah mengalami kelangkaan minyak seperti di Medan, Surabaya, Banten, Tanggerang, dan Semarang. Bahkan, harga minyak tanah melejit hingga Rp 2.000 rupiah per liter atau jauh dari harga yang ditetapkan pemerintah. Muhamad Fasabeni-Tempo