Menteri Perdagangan: Ratifikasi Tembakau Belum Waktunya

Reporter

Selasa, 8 April 2014 18:38 WIB

Ilustrasi rokok. AP/Pat Wellenbach

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan ratifikasi konvensi pengendalian tembakau (Framework Convention on Tobacco Control/ FCTC) belum bisa segera dilakukan. Alasannya, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian berpendapat Indonesia belum perlu meratifikasi FCTC dalam waktu dekat.

"Saya dengan Pak Hidayat (Menteri Perindustrian) merasa Indonesia belum saatnya ratifikasi FCTC," kata Lutfi setelah meresmikan pabrik Kawasaki di Cikarang, 8 April 2014. (baca:Rokok Sumbang Penerimaan Cukai Terbanyak)

Menurut Lutfi, pertimbangan itu didasarkan pada banyak pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat dalam industri rokok. Petani tembakau, kata dia, sebenarnya hanya sebagian dari pertimbangan mengapa Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan menolak meratifikasi FCTC. "Makanya kami berpikir ratifikasi FCTC lebih banyak mudaratnya," ujarnya.

Meski sudah menyatakan lebih banyak mudaratnya, baik Kementerian Perdagangan maupun Kementerian Perdagangan hingga kini belum mengetahui berapa kerugian yang bakal dialami sektor perindustrian dan perdagangan jika FCTC diratifikasi. "Belum ada hitungan-hitungannya yang pasti. Masih dalam kajian," kata Lutfi. (baca: Ratifikasi FCTC Terganjal Kementerian Industri)

Keputusan ini, kata Lutfi akan dibicarakan kembali dengan Kementerian Kesehatan. "Kalau Presiden memutuskan harus ratifikasi FCTC, itu terserah beliau. Kita sudah memberikan pertimbangannya."

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menginginkan pemerintah agar segera meratifikasi FCTC. Namun ganjalan itu datang dari Kementerian Perindustrian karena ratfikasi FCTC dianggap akan menghilangkan pendapatan negara dari cukai rokok. Selain itu, industri rokok dianggap menyerap banyak tenaga kerja.

AMIR TEJO




Berita Terpopuler
Anas 'Tabuh Genderang Perang' Lawan SBY
Maksud Prabowo Sebut Pemimpin Jakarta Penipu
Tunjangan Guru PNS Rp 6 Triliun Cair 9 April 2014
Ada Jokowi, Media Asing: Pemimpin Tua Beristirahat

Berita terkait

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

2 jam lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

12 jam lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

15 jam lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

6 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

9 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

13 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

14 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

14 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

19 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya