Jokowi Nyapres, Investasi Asing Masuk ke Indonesia  

Reporter

Senin, 17 Maret 2014 08:25 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, seusai mengumumkan menjadi Capres PDIP, di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, (14/3). Pencalonan Jokowi sebagai presiden menjadi sentimen positif yang menggerakkan rupiah dan pasar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Samuel Asset Management, Lana Soelistianingsih, mengatakan pencalonan Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden bakal memancing dana asing masuk ke Indonesia. "Hal ini akan membawa dampak positif pada pasar modal dan nilai tukar rupiah," kata Lana kepada Tempo, Senin, 17 Maret 2014. (Baca: Capres Jokowi Memberi Harapan kepada Investor ).




Saat ini rupiah berada di interval 11.250-11.400 per dolar Amerika. Lana mengatakan kurs rupiah pada hari ini masih akan menguat akibat dorongan isu pencalonan Jokowi sebagai presiden. Lana optimistis isu ini akan menjadikan rupiah sebagai mata uang yang mengalami penguatan tertinggi dibandingkan dengan valuta negara berkembang lainnya.




Pada penutupan perdagangan di pasar uang, Jumat, 14 Maret 2014, rupiah menguat menjadi 11.356 per dolar Amerika Serikat. Kepastian pencalonan Jokowi membuat rupiah kembali bergerak di kisaran 11.300 per dolar, setelah sempat turun ke level 11.500. (Baca :Rupiah Terjepit Efek Jokowi dan Krisis Rusia)

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, mengatakan kepastian pencalonan Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden menjadi referensi positif bagi para investor. (Baca: Euforia Jokowi, Saham Perbankan Diburu)

Kalangan investor menilai pencalonan Jokowi memberikan harapan di masa mendatang. Menurut Enny, beberapa prestasi Jokowi di Jakarta, seperti pembangunan Waduk Pluit dan penataan pasar Tanah Abang menjadi pertimbangan pemilik modal. “Adanya Jokowi akan berdampak baik bagi investasi, tapi jangan sampai hanya sebagai ketertarikan saja, tapi juga bagaimana investasi nyata nantinya,” ujarnya.

Enny mengatakan, sebenarnya investor tak terlalu terpengaruh siapa presidennya nanti karena yang dibutuhkan adalah konsistensi kebijakan. Sebab, yang diinginkan masyarakat adalah visi kedaulatan ekonomi. Selama ini ekonomi Indonesia seolah kehilangan kedaulatan.

GALVAN YUDISTIRA | FAIZ NASHRILAH

Berita Terpopuler
Genjot Produksi, Pertamina Belanja Rp 42,6 Triliun
Garuda Buka Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Palu
Trik Pembuat Atribut Kampanye Hindari Caleg Penipu







Advertising
Advertising

Berita terkait

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

9 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

27 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

45 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

50 hari lalu

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.

Baca Selengkapnya

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

50 hari lalu

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

56 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

5 Maret 2024

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan Tempo ke Dewan Pers pada Senin lalu. Berikut ini rekam jejak Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

22 Februari 2024

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meneken perpanjangan bebas PPnBM bagi kendaraan listrik. Termasuk untuk impor CKD maupun CBU.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

31 Januari 2024

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

SP Indofarma menggeruduk Kantor Kementerian BUMN hari in. Mereka berunjuk rasa dan menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyehatkan perusahaan.

Baca Selengkapnya