Seorang pekerja membersihkan beras yang akan dijual di pasar tradisonal Masomba, Palu, Sulawesi Tengah. Konsumsi beras Indonesia merupakan yang tertinggi di Dunia. ANTARA/Fiqman Sunandar/Koz/Spt/11.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Sutarto Alimoeso, mengatakan cadangan beras yang dimiliki Indonesia saat ini sebesar 1,7 juta ton. Stok beras sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan.
"Kita akan tambah dari dalam negeri," katanya, usai mengikuti rapat koordinasi pangan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu, 5 Maret 2014. Ia mengatakan dengan kondisi yang ada, hingga hari ini Bulog belum berencana melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan maupun memenuhi stok beras cadangan.
Sutarto mengatakan, pada 2013 lalu Bulog tidak melakukan impor terhadap kebutuhan beras karena pengadaan beras dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri. "Tahun lalu Bulog dapat perintah impor beras 300 ribu ton, tetapi kami tidak lakukan karena kami bisa pengadaan dalam negeri."
Menurut dia, persediaan yang cukup selama tahun 2013 terbantu oleh peningkatan produksi beras di tahun 2012 yang sebesar 5 persen. "Peningkatan produksinya 5 persen. Itu jadi cadangan pangan 2013 sehingga tahun 2013 kita tidak impor," kata dia. Ia mengatakan hingga saat ini pemerintah maupun Bulog masih optimistis untuk memenuhi kebutuhan beras tanpa melakukan impor.
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
10 hari lalu
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024