TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mutiara Tbk berencana menaikkan suku bunga kredit sebesar 0,5 persen. Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara Rohan Hafas menyatakan kenaikan ini memperhitungkan tingginya BI Rate dan kenaikan suku bunga dana pihak ketiga dalam dua bulan terakhir ini. "Maret ini naik," katanya, Rabu, 26 Februari 2014.
Ia mengungkapkan saat ini suku bunga kredit Bank Mutiara berada pada kisaran 12-13 persen. Paling banyak Bank Mutiara menyalurkan kredit ke sektor retail, disusul di tempat kedua kredit kendaraan bermotor. "Retail kita sekitar 60 persen," katanya.
Seperti diketahui, tahun lalu BI Rate sudah naik lima kali. Pada Rapat Dewan Gubernur BI bulan November, bank sentral secara mengejutkan menetapkan kenaikan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen.
Sejalan dengan kenaikan BI Rate, BI juga menaikkan suku bunga Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FaSBI Rate) dari 5,5 persen menjadi 5,75 persen dan suku bunga pinjaman Bank Indonesia (lending facility) dari 7,25 persen menjadi 7,5 persen.
Adapun mengenai pungutan OJK yang akan mulai diberlakukan bulan depan sebesar 0,03 persen dari aset, Bank Mutiara menyatakan kesiapannya. "Saya rasa itu tidak membebani," katanya. Untuk itu perusahaan bakal menyiasati sebisa mungkin tidak akan membebankan ke nasabah. "Kita akan turunkan cost of fund," kata dia.
ANANDA PUTRI
Terpopuler :
Dave Morin Buka Peluang Investasi di Path
Harga Apel Malang Rontok Diserbu Apel Impor
OJK dan BRI Luncurkan Simolek
Wamenkeu: Utang Swasta Perlu Diawasi
Kelud Meletus, Petani Rugi Rp 140 Miliar
Berita terkait
5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage
1 hari lalu
Long Distance Marriage semakin banyak dialami pasangan suami istri di Indonesia. Simak 5 tips pengelolaan keuangan keluarga.
Baca SelengkapnyaSatgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024
2 hari lalu
Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.
Baca SelengkapnyaOJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru
2 hari lalu
Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings
5 hari lalu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.
Baca SelengkapnyaIzin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya
6 hari lalu
Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.
Baca SelengkapnyaKuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat
13 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan
16 hari lalu
Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
21 hari lalu
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.
Baca SelengkapnyaInggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN
21 hari lalu
Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.
Baca SelengkapnyaNajeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi
21 hari lalu
Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.
Baca Selengkapnya