Pemilik Tambang Emas Banyuwangi Akan IPO Tahun ini

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 25 Februari 2014 11:31 WIB

TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Melbourne - Pemilik proyek tambang emas dan tembaga Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur dengan nilai US$ 4 miliar akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada kuartal III tahun ini. Tambang yang sebelumnya dimiliki oleh perusahaan Australia itu sekarang dimiliki oleh dua konglomerat lokal Indonesia.

Perusahaan pemilik konsensi tambang Tujuh Bukit, Tumpang Pitu, menargertkan IPO dengan target perolehan dana US$ 75 juta. Perusahaan itu menargetkan nilai kapitalisasi pasar sedikitnya US$ 800 juta pada saat listing di bursa. (Baca juga : Interpid Setuju Lepas Tambang Emas Banyuwangi)

Gavin Caudle, mitra Provident Capital Partner yang fokus di Asia Tenggara mengatakan berdasarkan laporan keuangan 2012, tambang Tujuh Bukit memiliki sedikitnya 1,6 juta ounce emas dan 60 juta ounce perak. “Tambang ini adalan proyek yang sangat menguntungkan,” ujar Caudle seperti dilansir Reuters¸ dikutip 25 Februari 2014. Provident Capital adalah pemegang saham mayoritas di perusahaan Tujuh Bukit.

Rencana perseroan mulai membangun pertambangan akhir tahun ini, di mana produksi emas pertama perdana pada 2016. Produksi emas lebih dulu ketimbang proyek tembaga yang konstruksinya baru mulai pada 2019 mendatang. “Untuk proyek tembaga masih jauh realisasinnya, sebab itu proyek besar. Belanja modalnya pun miliaran dolar,” kata Caudle.

Pada 19 Februari lalu, perusahaan tambang asal Australia, Intrepid Mines Ltd, mengumumkan telah mencapai kesepakatan penyelesaian sengketa kepemilikan saham di tambang emas dan tembaga Tujuh Bukit, Tumpang Pitu, di Banyuwangi, Jawa Timur. Intrepid bersedia melepas 80 persen pemilikan sahamnya dan sebagai gantinya mendapatkan US$ 80 juta dalam bentuk uang tunai. (Lihat juga : Konflik Tambang Emas Damai, Bupati Banyuwangi Lega)

Chairman Intrepid, Ian McMaster mengatakan Intrepid sepakat untuk mengakhiri segala proses gugatan dan sengketa atas proyek Tujuh Bukit yang saat ini diajukan perusahan. Kesepakatan itu dimediasi oleh Provident Capital dan Saratoga Capital atas nama para pihak yang bersengketa. “Kesepekatan penyelesaian ini akan kami mintakan persetujuan ke pemegang saham pada rapat April mendatang,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Intrepid dan Indo Multi pada 2007 telah meneken kesepakatan mengelola tambang Tumpang Pitu. Intrepid sanggup menyediakan dana pengembangan proyek sedangkan Indo Multi wajib mengurus perizinan. Kedua perusahaan mendirikan perusahaan patungan dengan porsi kepemilikan 80 persen untuk Intrepid. Namun, Indo Multi kemudian mangkir dari perjanjian karena mengalihkan sahamnya kepada Bumi Suksesindo. Padahal Intrepid menyatakan telah menghabiskan biaya eksplorasi di tambang Tujuh Bukit sebesar US$ 106 juta pada Desember 2012.

Intrepid dan Bumi Suksesindo kemudian bersaing menjadi operator eksploitasi Tumpang Pitu yang diklaim memiliki cadangan emas 1 miliar ton dengan kadar tembaga 0,6 persen. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 50 triliun. Pertarungan ini menyeret nama dua pengusaha besar nasional. Bos Media Group Surya Paloh disebut-sebut memiliki 5 persen saham Intrepid, sedangkan saham Bumi Suksesindo dikuasai Edwin Soeryadjaja, bos Adaro dan Saratoga Investama Sedaya.

Intrepid sebelumnya juga menggugat Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas karena dituding telah memberikan izin usaha pertambangan produksi kepada Bumi Suksesindo. Hal lain yang dipersoalkan Intrepid ialah persetujuan Azwar terhadap perubahan susunan kepemilikan saham. Namun pada September 2013, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya menolak gugatan Intrepid. Sebelum tercapai penyeleseaian sengketa kemarin, sedianya Perusahaan Australia itu sedianya berniat banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta.

REUTERS | ABDUL MALIK | IKA NINGTYAS (BANYUWANGI)

Terpopuler :
Dahsyat, Rupiah Capai Posisi Tertinggi Tahun Ini
Dave Morin Buka Peluang Investasi di Path
OJK Sepakat Buka Data Perbankan untuk Pajak
Harga Apel Malang Rontok Diserbu Apel Impor

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

2 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

4 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

6 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

23 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

24 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

24 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

25 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

26 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

26 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengaku tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP perseroan.

Baca Selengkapnya