Suasana gedung bertingkat di kawasan Bundaran HI, Jakarta usai diguyur hujan (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan ekonomi Indonesia harus tumbuh 7 persen agar bisa keluar dari negara berpendapatan menengah (Middle Income Trap) pada 2031 mendatang. Menurut dia, angka pertumbuhan itu berdasarkan pada simulasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto per kapita.
"Itu menunjukkan treshold high income countries dapat terlampaui pada 2031. Syaratnya, pertumbuhan ekonomi 7 persen. Kita masih belum sampai," kata Bambang dalam seminar tentang Middle Income Trap di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2014.
Jika menggunakan simulasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto per kapita dengan harga berlaku, kata Bambang, tantangannya lebih besar lagi, yaitu dibutuhkan pertumbuhan ekonomi 8 persen setiap tahunnya. "Pertumbuhan itu harus terus berlanjut hingga 2031," kata Bambang.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan salah satu langkah agar keluar dari negara berpendapatan menengah adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, program wajib belajar yang semula hanya 9 tahun akan ditingkatkan menjadi 12 tahun.
"Sejarah pembangunan negara yang berhasil menjadi negara maju menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia mempunyai sumbangan yang besar bagi kemajuan ekonominya," kata Armida.
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
10 hari lalu
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.