TEMPO.CO, Tangerang - Masalah keuangan yang melilit maskapai penerbangan Merpati berdampak pada nasib ribuan karyawannya. Sebanyak 1.681 karyawan Merpati hingga kini belum mendapat gaji tiga bulan terakhir.
"Kami belum menerima gaji dari November, Desember, Januari, dan sekarang sudah masuk Februari," ujar Ketua Umum Forum Pegawai Merpati Sudiyarto kepada Tempo, Selasa, 4 Februari 2014.
Menurut dia, tak ada kepastian dari manajemen perusahaan penerbangan pelat merah itu soal kapan mereka akan memberikan hak normatif para pegawai tersebut. "Ketika kami menanyakan ke manajemen selalu jawabannya minta maaf," kata Sudiyarto yang telah menjadi pramugara Merpati sejak 18 tahun lalu. (Baca juga: Pegawai Merpati Mulai Masuk Bergiliran)
Seluruh pegawai Merpati, kata dia, dipastikan belum menerima gaji, uang transpor, dan uang terbang bagi para kru sejak empat bulan terakhir ini. "Ketika kami menanyakan gaji bulan November, manajemen menjanjikan bulan berikutnya, dan ini terus berlangsung sampai bulan Februari ini," katanya.
Sebanyak 1.681 pegawai Merpati, menurut Sugiarto, tergabung dalam empat bagian serikat pekerja yang meliputi Pilot, Pramugari, Pegawai, dan Forum Pegawai Merpati yang dipimpin oleh Sugiarto. (Lihat juga: Penumpang Batal Datangi Kantor Direksi Merpati)
Sebelumnya Direktur Operasional PT Merpati Nusantara Airlines Daryanto mengatakan bahwa maskapai meniadakan penerbangan mulai 1 sampai 5 Februari 2014. Selain itu, semua izin penerbangan Merpati akan di-suspend hingga akhir Februari 2014. Langkah tersebut diambil karena pendapatan maskapai semakin menurun seiring dengan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat.
"Begitu ada kesiapan dan situasi lapangan sudah kondusif, rute tersebut akan kita buka kembali," ujar Daryanto, 2 Februari 2014. (Berita terkait: Merpati: Refund Tiket Dibayarkan dalam 30 Hari)
Sebelumnya, untuk menekan biaya operasional, Merpati sudah mengurangi rute penerbangan sejak 27 Januari 2014. Daryanto mengatakan maskapai mempunyai beberapa masalah, antara lain tanggungan asuransi yang harus dilunasi pada 11 Februari 2014 dan 28 Februari 2014, serta sistem reservasi harus dibayar pada 31 Januari 2014 lalu.
Selain itu, ada tuntutan gaji yang harus dipenuhi, ketidakmampuan membeli bahan bakar, dan pengembalian uang tiket yang tidak sedikit.
JONIANSYAH (TANGERANG)
Terpopuler :
Gita Wirjawan: Beras Vietnam Dipolitisasi
Nadella Datang, Bill Gates Pun Hengkang
Gita Wirjawan Nyapres, Australia Terancam?
Satya Nadella, CEO Baru Microsoft
Berita terkait
Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan
58 menit lalu
Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.
Baca SelengkapnyaTraveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan
4 hari lalu
Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.
Baca SelengkapnyaTony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia
5 hari lalu
Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.
Baca SelengkapnyaAlasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
9 hari lalu
Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.
Baca SelengkapnyaMaskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran
10 hari lalu
Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.
Baca SelengkapnyaAlasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan
11 hari lalu
Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan
Baca SelengkapnyaMaskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya
14 hari lalu
Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik
Baca SelengkapnyaSetelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah
16 hari lalu
Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.
Baca SelengkapnyaAturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan
22 hari lalu
Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside
Baca SelengkapnyaAmankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?
22 hari lalu
Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.
Baca Selengkapnya