2013, Perdagangan Masih Defisit US$ 4,06 Miliar

Senin, 3 Februari 2014 18:20 WIB

Seorang pengunjung melintas di depan poster gambar Pelabuhan Indonesia dalam acara Indonesia International Infrastructure and Exhibition, Jakarta Convention Centre, Rabu (13/11). Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kali sepanjang 2012 sedangkan perkembangan impor barang ke Indonesia diperkirakan akan tetap meningkat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta--Badan Pusat Statistik mencatat perbaikan neraca perdagangan pada Desember 2013 yang tercatat surplus sebesar US$ 1,54 miliar. Sayangnya, secara akumulatif sepanjang Januari hingga Desember 2013, perdagangan Indonesia masih mencatatkan defisit sebesar US$ 4,06 miliar.

Meski begitu, menurut Kepala BPS, Suryamin realisasi perdagangan sepanjang 2013 ini sudah lebih baik. "Sebelumnya, sepanjang Januari-November 2013, defiisit perdagangan masih mencapai US$ 5,6 miliar, tapi ditambah kinerja perdagangan pada Desember, ini bisa turun drastis ke US$ 4 miliar. Semoga berpengaruh ke defisit neraca transaksi berjalan," ujarnya di Jakarta, Senin, 3 Februari 2014.

Suryamin mengatakan, defisit perdagangan ini disebabkan oleh perdagangan di sektor minyak dan gas yang mengalami defisit sebesar US$ 12,63 miliar. Sebenarnya, kata dia, kinerja gas sudah surplus sebesar US$ 15,06 miliar, namun perdagangan hasil minyak justru mengalami defisit hingga US$ 24,26 miliar.

Namun, kinerja perdagangan cukup dibantu oleh membaiknya kinerja sektor non-migas yang mengalami surplus cukup tinggi mencapai US$ 8,57 miliar. "Pada 2012, kinerja perdagangan non-migas hanya sebesar US$ 3,917 miliar, artinya dalam setahun kemarin memang komditas non-migas surplus dua kali lipat lebih," ujarnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengakui ada peningkatan impor hasil minyak sepanjang 2013. Peningkatan tersebut, kata dia, karena peningkatan konsumsi masyarakat juga. "Sepanjang 2013 industri tumbuh. Artinya kebutuhan untuk energi, baik untuk melakukakan kegiatan produksi ataupun untuk barang hasil produksi, misalnya bahan bakar untuk mobil, semakin bertambah," ujar Sasmito.

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang sepanjang 2013 naik 5,64 prsen dibanding tahuun 2012. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan produksi industri kendaraan bermotor, trailer dan semi traliser sebesar 11,48 persen; PErtumbuhan tersebut industri barang logam, bukan mesin dan peralataannya (11,37 persen); dan industri makanan (10,77 persen).

Susmito mengatakan, pemerintah akan tetap sulit menekan konsumsi BBM jika di satu sisi industri juga digenjot untuk tumbuh. Bahkan meskipun pada 2013 lalu pemerintah telah menaikkan harga BBM. "Memang enggak efektif kenaikan harga BBM itu, tetap bisa membeli kok masyarakat yang memiliki kendaraan. Jadi tidak mengurangi konsumsi," ujarnya.

Dia justru menyarankan agar pemerintah lebih optimal mengembangkan bahan bakar alternatif lainnya. "Kuncinya ya kembangkan biofuel, itu untuk mengurangi impor," ujarnya.

AYU PRIMA SANDI

Baca juga:

Menpera Sebut Proyek 1.000 Tower Gagal karena Foke
Stasiun Jebres akan Jadi Stasiun Angkutan Barang
Merpati Tak Terbang Sampai 5 Februari 2014
Pengakuan Menteri Suswono Soal Beras Impor

Berita terkait

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

1 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

3 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

6 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini, Selasa, 23 April 2024 merosot turun hingga Rp 18 ribu dari harga di perdagangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya