Bandara Adi Soemarmo Targetkan Rugi Rp 34 Miliar  

Senin, 3 Februari 2014 18:16 WIB

Sejumlah jemaah calon Haji Kloter pertama menaiki pesawat yang akan membawa mereka ke Mekkah di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jateng, Selasa (10/8). Penerbangan kloter pertama tersebut membawa sebanyak 373 jemaah asal Tegal. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Surakarta - PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Surakarta, hingga kini masih merugi. Bahkan target rugi pada 2014 jauh lebih besar dari target rugi tahun lalu. "Target rugi kami tahun ini Rp 34 miliar. Sedangkan tahun lalu target ruginya Rp 24 miliar, tapi tercapai rugi Rp 15 miliar," kata Operation Department Head PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Surakarta, Tri Joko Wahyuono, Senin, 3 Februari 2014.

Tri mengatakan kerugian tersebut dari biaya operasional rutin, seperti pemeliharaan dan kalibrasi peralatan. Misalnya, setiap enam bulan sekali, harus dilakukan kalibrasi lampu sudut pendaratan pesawat.

"Kami masih rugi karena biaya operasional pasti keluar, tapi pemakaian fasilitas belum optimal karena penerbangan masih minim," ujar Tri. Saat ini hanya ada 18 penerbangan domestik per hari dari Bandara Adi Soemarmo dengan tujuan Jakarta dan Kalimantan.

Menurut Tri, target rugi tahun ini jauh lebih besar karena pengelola banyak berinvestasi untuk fasilitas Bandara Adi Soemarmo. Contohnya, menambah satu jalur listrik dari gardu induk bandara ke terminal. "Untuk cadangan listrik," katanya.

Selain itu, Bandara Adi Soemarmo juga menambah satu garbarata, sehingga nantinya punya tiga garbarata. Rencananya, garbarata tersebut diambil dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. "Bekas, tapi masih bagus. Kami keluarkan biaya untuk pengangkutan dan pemasangan," ujarnya.

Pengelola Bandara Adi Soemarmo juga memasang sequence flashing light di 30 titik. Lampu kedip tersebut berfungsi memandu pesawat mendarat di landasan saat cuaca berkabut. "Kami juga menambah kamera pengintai. Saat ini baru terpasang di dalam terminal," kata Tri.

Pengelola bandara itu tahun ini juga menambah genset dengan kapasitas 1.200 kilovolt ampere sebagai cadangan jika listrik padam. "Sekitar sembilan detik setelah listrik padam, lampu langsung nyala dengan genset," ujarnya.

UKKY PRIMARTANTYO



Baca juga:

Menpera Sebut Proyek 1.000 Tower Gagal karena Foke
Stasiun Jebres akan Jadi Stasiun Angkutan Barang
Merpati Tak Terbang Sampai 5 Februari 2014
Pengakuan Menteri Suswono Soal Beras Impor

Berita terkait

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 jam lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

3 jam lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

11 jam lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

19 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

1 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

2 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

2 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya