Cina Siap Pasok Kokas untuk Smelter di Indonesia  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 31 Januari 2014 14:31 WIB

Ilustrasi Smelter. metallerochgruvor.se

TEMPO.CO, Shanghai - Larangan ekspor mineral mentah oleh Indonesia akan meningkatkan pengiriman kokas metalurgi hingga 2 juta ton per tahun dari Cina untuk smelter-smelter yang dibangun di Asia Tenggara. Cina akan memasok kokas bagi Indonesia untuk membuat besi cor nikel, substitusi dari nikel yang dimurnikan dalam stainless steel.

Peningkatan ekspor ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mengubah pola perekonomian Asia Tenggara menjadi penghasil barang-barang jadi, dari sekadar pemasok bahan mentah. Oleh karena itu, arus komuditas di wilayah ASEAN akan mengalami perubahan. (Baca juga: Freeport Merayu Minerba, Pemerintah Menolak)

Menurut kalkulasi Reuters, kenaikan hingga 2 juta ton per tahun itu muncul karena adanya pengoperasian pabrik pengolahan dan pemurnian mineral mentah atau smelter baru dalam beberapa tahun mendatang. Sebelumnya, ekspor Cina tahun lalu tercatat 47 ribu ton.

Pertumbuhan ini akan mendorong Cina dalam peningkatan ekspor kokas secara menyeluruh. Data pabean menunjukkan adanya kenaikan tiga kali lipat menjadi 4,67 juta pada 2013 setelah Beijing menghapus 40 persen pajak serta sistem kuota ekspor. (Baca juga: Freeport Lobi Pemerintah Kendurkan Aturan Ekspor)

"Jumlah kokas yang dikirim ke Indonesia akan meningkat drastis dan harga kokas domestik pastinya akan naik," ujar seorang manajer smelter nikel di Cina, seperti dilansir Reuters, Kamis, 30 Januari 2014.

Meski demikian, para analis menyatakan kenaikan harga di Cina tidak akan tajam mengingat surplus suplai di negara tersebut. Manajer smelter itu menuturkan, firmanya akan mulai mengekspor kokas ke Indonesia pada semester II tahun ini menyusul rendahnya harga di Cina. (Berita terkait: Ekspor Dilarang, 3 Pabrik Smelter Segera Operasi)

Indonesia menyediakan 58 persen dari 71,3 juta ton bijih nikel Cina serta impor konsentrat pada 2013. Namun, pengiriman dihentikan dengan diberlakukannya larangan ekspor mineral mentah mulai awal bulan ini.

Kokas metalurgi digunakan sebagai bahan bakar dalam proses pembuatan baja atau besi. Menurut kepala analis firma penelitian milik negara Antaike, Xu Aidong, tujuh perusahaan Cina brencana membangun smelter di Indonesia dengan kapasitas produksi 200 ribu ton metal per tahun.

Jumlah metal dalam nickel pig iron berbeda dengan 4 persen kandungannya yang digunakan dalam 200 grade stainless steel di Cina, kebanyakan untuk peralatan dapur dan rumah tangga. Kapasitas 200 ribu ton tersebut merupakan hasil dari 5 juta ton nickel pigiron berdasarkan kandungan metal 4 persen, yang membutuhkan 2,25 juta ton kokas. (Lihat juga : Ekspor Dilarang, Investasi Smelter Capai Rp 150 Triliun)



Menurut data pabean, pembeli kokas nomor satu Cina pada 2013 adalah India, dengan pembelian sebanyak 1,68 juta ton. Ekspor kokas Cina tahun lalu hanya sekitar 1 persen dari produksi negara tersebut secara keseluruhan.

Harga kokas metalurgi Cina saat ini sekitar 1.300 yuan atau HK$ 1.700 per ton. Pada 2012, angka itu tercatat 1.200 yuan, berdasarkan data Umetal.com, speasialis informasi metal dan data di Cina.

Para analis memperkirakan kenaikan harga di Cina akan dibatasi dengan adanya surplus di negara tersebut. Cina mengkonsumsi lebih dari 319 juta ton kokas metalurgi pada 2013. Sementara itu angka produksinya mencapai 476 juta ton.

REUTERS | MARIA YUNIAR




Terpopuler :
PT Semen Indonesia Sewakan Lahan ke PTPN X
Ekspor Mineral, Jero Tolak Permintaan Freeport
Alasan Foxconn Hijrah dari Cina ke Indonesia
10 Saham Pencetak Rugi Terbesar
Pemasok untuk iPhone Bedol Desa? BKPM: Tunggu Saja

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

2 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

4 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

6 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

23 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

23 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

24 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

25 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

25 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

25 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya