Pekerja menyiapkan tabung gas elpiji 3 kg untuk diisi di Pertamina Unit Pemasaran III Depot Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/1). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan tak puas dengan harga Elpiji tabung 12 kilogram yang berlaku saat ini. Hal itu diungkapkan oleh Pertamina's Vice President of LPG and Gas Products, Gigih Wahyu Hari Irianto. "Kami mau seperti PLN, yang kenaikan listriknya bisa berjenjang," ujarnya, Kamis, 23 Januari 2014.
Khusus untuk elpiji, Gigih ingin agar harga dinaikkan secara bertahap hingga mencapai harga keekonomisan pada 2016. "Kami sudah menyurati Kementerian Energi untuk mengusulkan itu," ujarnya.
Usulan itu, menurut Gigih, perlu dilakukan untuk menjaga agar Pertamina tidak terus-menerus menanggung rugi akibat penjualan elpiji di bawah harga perolehan. Padahal, "Menurut Undang-Undang, BUMN tak boleh rugi (Undang-undang nomor 19 tahun 2003)," ujarnya.
Gigih menjelaskan, dengan konsumsi Elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram tahun 2013 yang mencapai 977.000 ton, sementara harga pokok perolehan Elpiji rata-rata meningkat menjadi US$ 873, kerugian Pertamina sepanjang tahun lalu diperkirakan mencapai lebih dari Rp 5,7 triliun.
Gigih juga menyebutkan bahwa harga yang berlaku hingga akhir tahun lalu merupakan harga yang ditetapkan pada Oktober 2009 yaitu Rp 5.850 per kilogram. Sedangkan, harga pokok perolehan kini telah mencapai Rp 10.785 per kilogram. Dengan kondisi ini, berarti Pertamina mengalami "jual rugi" dan menanggung selisih harga hingga terakumulasi mencapai Rp 22 triliun dalam 6 tahun terakhir.
Sebelumnya, pada 1 Januari 2014 PT Pertamina "mencoba" menaikkan harga LPG 12 kilogram dari semula Rp 5.850 per kg menjadi Rp 9.809 per kilogram. Namun setelah menuai banyak protes, Pertamina merevisi kebijakannya sehingga kenaikan harga yang diberlakukan hanya Rp 1.000 per kilogram.
Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi
5 hari lalu
Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi
Komitmen Pertamina ini telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, karena telah berkontribusi dalam menjalankan Program TJSL yang mendorong kawasan transmigrasi di Indonesia.
Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
7 hari lalu
Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
8 hari lalu
Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.