Menteri Keuangan Sri Mulyani (tiga kiri) dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu (dua kanan)dan jajaran direksi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/Indonesia Eximbank, saat peresmian operasionalisasi di Jakarta, Selasa (1/9). Foto:Panca Syurkani
TEMPO.CO, Tangerang - PT Indonesia Eximbank berencana meminta suntikan modal sebesar Rp 2 triliun pada tahun depan. Direktur Pelaksana Eximbank Basuki Setyadjid mengatakan suntikan modal untuk menunjang pertumbuhan di segi pembiyayaan.
"Tahun depan minta Rp 2 triliun, tapi sepertinya dikasih hanya setengahnya Rp 1 triliun. Sekarang sedang dilakukan hearing dengan DPR, minta persetujuan," tutur Basuki di Tangerang, Jumat malam, 18 Oktober 2013.
Menurut aturan, kata Basuki, ekuitas Eximbank tidak boleh dibawah Rp 4 triliun. Bila berada di bawah itu maka harus disuntik modal lewat APBN. Adapun per kuartal III tahun 2013 tercatat ekuitas berada pada kisaran 8,1 triliun.
"Jadi murni untuk dongkrak pertumbuhan pembiayaan saja. Kalau kita ekuitasnya besar, kan investor lebih percaya," katanya.
Berbeda dengan bank umum, menurut Basuki, Eximbank tidak memiliki dana pihak ketiga. "Pembiayaan kita berasal dari efek-efek utang yang diterbitkan dan pinjaman saja.”
Hingga kuartal ketiga tahun 2013 Eximbank mencatatkan pembiayaan dan piutang sebesar Rp 35,6 triliun. Angka tersebut tumbuh 31,8 persen dari realisasi 2012 sebesar Rp 27,05 triliun.
Di akhir tahun, perseroan menargetkan pembiayaan sebesar Rp 37-38 triliun. Sementara target perolehan labanya mencapai Rp 720 miliar. Adapun pencapaian laba di kuartal ketiga tahun ini sebesar 652,2 miliar, naik ketimbang periode serupa tahun lalu sebesar Rp 585,6 miliar.
Perseroan telah berusaha menyasar berbagai kantung eksportir, guna meningkatkan pertumbuhan. Wilayah yang disasar diantaranya wilayah Sumatera yang potensial dari sektor perkebunan (karet, kelapa sawit, dan perdagangan), Jawa Timur dari sektor manufaktur. Selain itu, provinsi Jawa Tengah yang banyak didiami pengusaha tekstil serta DKI Jakarta sebagai kantor pusat dari perusahaan-perusahaan besar.
NPL ke Level 1,36 Persen, Berikut Strategi Bank Mandiri
27 November 2023
NPL ke Level 1,36 Persen, Berikut Strategi Bank Mandiri
Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Ahmad Siddik Badruddin, memprediksi kualitas kredit terjaga hingga akhir 2023 dan stabil pada 2024 mendatang.