Indeks Kembali Turun Tajam

Kamis, 22 Agustus 2013 11:06 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin kuatnya sinyal pengurangan stimulus bank sentral Amerika Serikat (The Fed) membuat bursa Asia kembali mengalami tekanan jual.


Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini kembali bergerak di zona merah, mengikuti pelemahan yang juga terjadi di bursa Wall Street tadi malam dan bursa Asia pagi ini. Hingga pukul 10.45 WIB, indeks terkoreksi 69,3 poin (1,68 persen) ke level 4.147,59.


Analis dari PT BNI Securities, Dessy Lapagu, mengatakan The Fed kembali memberikan sinyal akan melakukan pengurangan jumlah stimulus (tapering) sebelum akhir tahun 2013 pada pertemuan tadi malam. "Kondisi ini mengkhawatirkan pelaku pasar akan larinya dana asing dari negara berkembang."


Sinyal ini kemudian membuat indeks Dow Jones Industrial terkoreksi 105,44 poin (0,70 persen) ke level 14.897,55. Sementara Standard & Poor 500 turun 0,58 persen ke level 1.642,80.


Bursa regional hingga pukul 10.45 WIB pagi ini pun dibuka melemah dengan Nikkei 225 turun 0,33 persen, Hang Seng terkoreksi 0,69 persen, Strait Times turun 1,13 persen, dan bursa Korea melemah 1,10 persen.


Advertising
Advertising

Selain faktor The Fed, indeks juga tertekan oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level 10.900. Pernyataan Presiden dan Bank Indonesia yang akan menyusun langkah-langkah menstabilkan rupiah kurang gagal mengerek indeks. "Kebijakan itu baru akan dirasakan dampaknya dalam jangka panjang," ujar Dessy.


Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan IHSG yang pada perdagangan kemarin mencoba untuk melakukan bottoming ternyata kembali mengalami pelemahan. "Rebound yang terjadi kemarin memang belum memberikan signal positif."


Meski demikian, berkurangnya tekanan jual pemodal asing yang terjadi kemarin memberikan harapan bahwa kisaran di 3.950–4.150 yang saat ini menjadi level support bakal kuat menahan tren turun yang tengah terjadi.


Hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi pada kisaran 4.150–4.260. Indeks hanya memberikan sinyal positif jika mampu ditutup di atas level resistan 4.260.


Dengan posisi IHSG yang masih berada diatas support, posisi beli pada harga rendah tetap menarik untuk dilakukan. "Fokus trading sebaiknya dilakukan pada saham-saham berkapitalisasi besar mengingat volatilitas IHSG memberikan banyak kesempatan pada saham-saham tersebut," kata Satrio.


PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

5 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

5 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

6 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

12 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya