TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana menyatakan ada 4 pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah terkait infrastruktur. Armida mengakui kemungkinan selesainya keempat pekerjaan rumah ini cukup kecil.
“Berdasarkan peninjauan kembali prioritas infrastruktur, kami menemukan ada 4 butir rencana yang bermasalah,” ujarnya dalam pemaparan Percepatan Infrastruktur untuk Indonesia Maju di Jakarta, Senin 22 Juli 2013.
Keempat pekerjaan rumah itu, menurut Armida, merupakan bagian dari 11 butir prioritas infrastruktur Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Rencana itu disusun Bappenas pada 2009 dan seharusnya dirampungkan pada 2014 nanti.
Keempat butir rencana yang bermasalah itu adalah peningkatan panjang jalan, peningkatan panjang jalur baru kereta api, peningkatan panjang jalan tol dan peningkatan jumlah rumah susun sederhana sewa alias rusunawa.
“Saat ini realisasinya masih cukup jauh,” ujar Armida. Berdasarkan data Bappenas, pencapaian peningkatan panjang dan kapasitas jalan pada 2012 lalu baru mencapai 10.830 kilometer. Padahal, targetnya adalah 19.370 kilometer.
Tiga masalah lain: soal pembangunan jalan kereta api, jalan tol dan rusun, kata Armida, bermasalah karena sulitnya pengadaan lahan. "Pemda tidak bisa menyediakan lahan untuk rusunawa," kata Armida.
Target pembangunan jalur kereta api misalnya, mencapai 954 kilometer. Padahal, realisasinya baru mencapai 319 kilometer (mengacu pada data 2012). Sementara itu untuk pembangunan rusunawa, pemerintah menetapkan target sebanyak 650 rusunawa. Saat ini, baru terwujud 435 twin block rusunawa.
Target keempat yakni pembangunan 1.296 kilometer jalan tol juga dinilai sulit dicapai. Saat ini, baru terbangun 296 kilometer.