Pemerintah Diminta Tak Menggampangkan Impor Pangan

Reporter

Selasa, 25 Juni 2013 14:57 WIB

Pedagang sayuran menjajakan dagangannya di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/5). Pemprov DKI Jakarta akan menjadikan Pasar Kramat Jati menjadi lokasi binaan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat Romahurmuziy meminta pemerintah tidak terburu-buru mengambil langkah impor ketika harga komoditas pangan naik. "Jangan menggampangkan impor," katanya di sela diskusi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa, 25 Juni 2013.

Pernyataan itu menanggapi Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang mengatakan akan mengimpor beberapa komoditas seperti cabai, kentang dan bawang putih. Alasannya, pasokan bahan pangan itu berkurang menyebabkan harga merangkak naik.

Romahurmuziy menilai menstabilkan harga untuk menekan inflasi adalah alasan yang baik. Apalagi, setelah harga BBM bersubsidi naik, menjelang liburan, bulan puasa, dan lebaran, harga bahan pangan cenderung naik tajam.

Kendati demikian, politikus PPP itu mengkhawatirkan situasi pemicu inflasi itu dijadikan dalih pemerintah melonggarkan impor. Ia meminta pemerintah melindungi produk pangan lokal. Tujuannya agar petani domestik tidak merugi ketika panen. "Terutama untuk cabai, produksinya besar, jika ada penurunan suplai itu hanya sementara," katanya.

Terkereknya harga pangan bukan sekadar faktor produksi di sektor pertanian. Infrastruktur mangkrak dinilai menjadi biang mahalnya harga pangan.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang infrastruktur Rachmat Gobel menilai lambannya perkembangan infrastruktur menjadi penyebab mahalnya harga pangan. Gobel mencontohkan harga jeruk lokal yang lebih mahal ketimbang jeruk impor. "Persoalannya ada di infrastruktur," katanya.

Infrastruktur yang maju menjadi kunci efisiensi industri pangan. Pembangunan infrastruktur yang dimaksud Gobel di antaranya akses jalan tol hingga ketersedian listrik.

Saat ini kondisi infrastruktur dinilai mencemaskan. Jika persoalan infrastruktur tidak kunjung diselesaikan, lanjut Gobel, industri pertanian akan terpuruk. "Hasil bumi dan laut kita, kalau tidak cepat dikelola, malah disikat negara lain," ujarnya.

PINGIT ARIA | AKBAR


Topik terhangat:
Ridwan Kamil
| Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita lainnya:

Hitung Cepat, Ridwan Kamil Jadi Wali Kota Bandung
Menang Pilkada Bandung, PKS: Masih Dipercaya Warga

Ini Sikap Persib Soal Penyerangan Bus Mereka

Farhat Abbas Kicau Foto Cium Bastian Coboy Junior

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

2 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

4 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

8 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

9 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

12 hari lalu

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

Zulhas mengatakan pembatasan barang impor bawaan penumpang nantinya akan diatur lewat Peraturan Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya