Pemerintah Bidik Peningkatan Ekspor ke Asia Tengah

Reporter

Senin, 27 Mei 2013 16:17 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan membidik perdagangan ke tiga negara di Eropa Timur dan Asia Tengah. mereka adalah Ukraina, Rumania dan Kazakhstan. "Ini merupakan upaya diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara non tradisional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi Bustami, Senin 27 Mei 2013.

Misi dagang ke tiga negara itu terdiri dari rangkaian forum bisnis antara pemerintah dan para pengusaha setempat, one on one meeting, serta pertemuan business to business. Semuanya dilaksanakan pada 22 Mei 2013 di Kazakhstan, 24 Mei 2013 di Ukraina, dan 28 Mei 2013 di Rumania. Selain untuk meningkatkan volume dagang antar negara, "kegiatan ini diharapkan dapat menarik investasi Kazakhstan, Ukraina dan Rumania ke Indonesia," katanya.

Menurut Gusmardi, total perdagangan Indonesia-Kazakhstan saat ini masih relatif kecil. Pada 2012, volume perdagangan hanya sebesar US$ 63,16 juta dengan tren kenaikan sejak 2008 sebesar 16,8 persen. Dari total nilai itu, nilai ekspor Indonesia ke Kazakhstan sebesar US$ 8,44 juta dengan impor sebesar US$ 54,72 juta. Sehingga terjadi defisit untuk Indonesia sebesar US$ 46,28 juta.

Produk-produk ekspor utama Indonesia ke Kazakhstan adalah udang; minyak kelapa (kopra); minyak sayur; produk kecantikan kulit; dan perekat (lem). Sementara itu, total perdagangan Indonesia-Ukraina pada tahun 2012 sebesar US$ 1,32 miliar dengan tren kenaikan sejak 2008 sebesar 3,79 persen.

Nilai ekspor Indonesia ke Ukraina pada tahun 2012 sebesar US$ 548,9 juta, sementara nilai impor Indonesia dari Ukraina pada tahun yang sama sebesar US$ 774,1 juta. Sehingga terjadi defisit perdagangan untuk Indonesia sebesar US$ 225,2 juta. Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Ukraina adalah: minyak kelapa sawit; bijih nikel; minyak hewan dan minyak sayur; batu bara; kertas & kertas karton & artikelnya; kulkas; pakaian pria dan anak-anak pria; dan lysine & its esters.

Sedangkan antara Indonesia dengan Rumania, total perdagangan tahun 2012 sebesar US$ 172,7 juta dengan tren kenaikan sejak 2008 sebesar 25,81 persen. Pada tahun 2012, nilai ekspor Indonesia ke Rumania sebesar USD 106,4 juta sementara nilai impor sebesar USD 66,26 juta sehingga terjadi surplus untuk Indonesia sebesar USD 40,2 juta. Adapun produk-produk ekspor utama Indonesia ke Rumania adalah: karet dan artikel; produk kimia; campuran lemak hewani dan nabati; kopi;serta poko; lysine & its esters; headphones & earphones; peralatan radar; minyak kelapa; gulungan kawat; dan peralatan tv & video.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

8 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

53 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya