TEMPO.CO, Tangerang-Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Emirsyah Satar, mengatakan sampai akhir tahun ini Garuda akan memiliki 12 unit pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen. "7 akan ada di tahun ini, sampai akhir tahun, jumlah pesawat ada 12 unit," katanya di Tangerang, Ahad, 26 Mei 2013.
Emirsyah mengatakan harga pesawat per unit kira-kira mencapai Rp 24 juta. Pesawat Bombardier, kata Emirsyah, akan melayani beberapa rute seperti dari Medan ke Pekanbaru, Palembang, Batam, Padang, dan Banda Aceh. Emirsyah mengatakan nantinya akan ada 5 unit pesawat Bombardier di Medan. "Sekarang ada 5 di Makassar, nanti kita tambah lagi 5 di Balikpapan," katanya.
Garuda menilai pesawat Bombardier ini memiliki beberapa kelebihan. Pertama, kata Emirsyah, pesawat ini memiliki teknologi ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Selain itu, pesawat jenis ini digunakan untuk penerbangan jarak pendek.
Tahun lalu, Garuda memiliki 5 pesawat Bombardier dan beroperasi dari hub Makassar dan Surabaya untuk melayani rute penerbangan menuju Ternate, Gorontalo, Kendari, Balikpapan, Tarakan, Denpasar, Lombok, dan Semarang. Bombardier awalnya merupakan jenis jet pribadi yang kemudian beralih fungsi menjadi pesawat komersial. Beberapa maskapai internasional yang mengoperasikan Bombardier adalah Delta Connection, AirFrance Regional, SAS, AirCanada Express, dan Iberia
Regional.
ANANDA TERESIA
Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha
Baca juga:
Ini 32 Anggota DPRD DKI Interpelator Jokowi
Lepas Empat Istrinya, Ini Perasaan Eyang Subur
Neymar Sudah Jadi Milik Barcelona
Bayern Muenchen, Klub Yang Dibenci Orang Jerman
Berita terkait
Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda
15 hari lalu
Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017
Baca SelengkapnyaProfil Emirsyah Satar, Eks Dirut Garuda Indonesia yang Didakwa Rugikan Negara Rp 9,3 Triliun
19 September 2023
Emirsyah Satar didakwa jaksa telah merugikan negara Rp 9,3 triliun. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaMantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar Didakwa Rugikan Negara Rp9,3 Triliun
18 September 2023
Emirsyah Satar tanpa hak menyerahkan rencana pengadaan armada atau Fleet Plan PT GA yang merupakan rahasia perusahaan kepada Soetikno Sudarjo.
Baca SelengkapnyaGaruda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat
20 Desember 2022
Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.
Baca SelengkapnyaGaruda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun
20 Desember 2022
Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).
Baca SelengkapnyaBos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan
6 Desember 2022
Pemerintah akan mengucurkan PMN kepada Garuda senilai Rp 7,5 triliun pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaJelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali
11 November 2022
Masyarakat diimbau secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran KTT G20.
Baca SelengkapnyaGaruda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue
20 Oktober 2022
Dalam aksi korporasi itu, Garuda akan melaksanakan rights issue sebanyak dua kali.
Baca SelengkapnyaGaruda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus
20 Oktober 2022
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui perseroan sempat lesu darah lantaran pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU
20 Oktober 2022
Mulai September 2021, menurut Irfan, sebenarnya Garuda Indonesia sudah mampu memperkecil gap antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.
Baca Selengkapnya