Dolar Superior, Rupiah Siap-siap ke 9.750

Rabu, 15 Mei 2013 18:07 WIB

Uang dolar. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya posisi dolar di pasar domestik maupun luar negeri membuat nilai tukar rupiah semakin merosot.

Di transaksi pasar uang, Rabu, 15 Mei 2013 ini, rupiah melemah 11 poin (0,11 persen) ke level 9.748 per dolar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, rupiah bahkan sempat ditransaksikan di kisaran 9.750 per dolar AS.

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan menguatnya mata uang dolar AS di pasar global membuat tekanan terhadap rupiah di pasar domestik semakin meningkat. "Imbasnya, rupiah terkena efek pelemahan yang cukup besar."

Penguatan dolar di pasar global dipicu oleh menguatnya data-data Amerika yang cukup positif belakangan, khususnya di sektor konsumsi (ritel) dan sektor tenaga kerja. Membaiknya perekonomian ditangkap oleh investor sebagai sinyal bahwa stimulus moneter Bank Sentral tidak lama lagi akan dihentikan.

Kepala Bank Sentral Amerika (The Fed), Ben Bernanke, telah menegaskan bahwa pihaknya akan mengurangi program pembelian obligasi dan aset beragunan senilai Rp 85 miliar per bulan apabila data tenaga kerja sudah membaik. "Investor khawatir bank sentral akan mengakhiri program pelonggaran kuantitatifnya (QE3) di kuartal keempat 2013," kata Albertus.

Dari dalam negeri, rupiah terbebani kondisi neraca berjalan kuartal pertama 2013 yang masih mengalami defisit 2,4 persen dari PDB. Meski membaik dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 3,5 persen, defisit dapat menggerus cadangan devisa karena transaksi yang masuk lebih tinggi dari transaksi keluar.

Masalah defisit neraca berjalan mungkin akan teratasi dengan adanya pengurangan subsidi BBM dalam waktu dekat. Di tahun 2012, subsidi BBM telah menyumbang defisit anggaran senilai Rp 200 triliun.

Hingga pukul 17.35 WIB, mata uang euro ditransaksikan di US$ 1,2880, poundsterling di US$ 1,5224, dan yen 102,70 per dolar AS. Dari Asia, dolar Singapura ditransaksikan di 1,2467 per dolar AS, dolar Hongkong 7,7616 per dolar AS, won 1.114,76 per dolar AS, dan yuan 6,1461 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

4 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

8 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

6 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

7 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya