TEMPO.CO, Jakarta - Kabar itu tiba pagi-pagi benar di sebuah ruangan Hotel Mayflower di kawasan Connecticut Avenue, Washington, DC, Amerika Serikat, Jumat dua pekan lalu. Seorang anggota staf mengantar berkas dari Jakarta kepada Agus D.W. Martowardojo yang berisi pencopotan dirinya dari posisi Menteri Keuangan. (Baca juga: Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS)
Keputusan pemberhentian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu datang hanya beberapa jam sebelum perhelatan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara-negara G-20 dimulai. Kabar penting itu, menurut sumber Tempo, membuat Agus menunda sarapan lalu bergegas menggelar rapat dadakan.
Yang hadir dalam rapat itu adalah Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro dan sejumlah anggota staf. Ia lantas menyerahkan tugas-tugasnya selama pertemuan kepada Bambang, yang akan mewakili Indonesia bersama Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana.
Seusai rapat, kira-kira Jumat malam waktu Jakarta, Agus menyiapkan kepulangannya ke Jakarta. “Karena harus segera serah-terima jabatan,” kata sumber tadi, Jumat pekan lalu.
Pemberhentian Agus tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 44/M/ 2013, yang ditandatangani Presiden Yudhoyono pada 18 April 2013. Tapi, baru sehari kemudian, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta ditunjuk sebagai pelaksana tugas menteri keuangan lewat Keputusan Presiden Nomor 45/M/2013. “Keputusan presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” begitu bunyi diktum kedua Keppres Nomor 45.
Agus tak berkomentar banyak ketika dimintai konfirmasi perihal kerepotan di Mayflower. Ia hanya menyatakan memahami pergantian mendadak itu. “Pergantian menkeu wewenang Presiden. Sepenuhnya bersifat kedinasan dan tidak personal,” katanya kepada Hermien Y. Kleden dari Tempo.(Baca juga: Diganti SBY, Agus Marto Tak Merasa Kecolongan)
Ia pun mengaku siap membantu Hatta. Tapi Agus menolak membeberkan alasan pemberhentiannya. “Saya sedang berfokus melakukan persiapan menjalankan tugas di Bank Indonesia.” Selengkapnya, baca artikel ini di majalah Tempo, klik di sini.
JOBPIE SUGIHARTO | NUGROHO DEWANTO | AYU PRIMA SANDI | TOMI Y. ARYANTO | ANGGA S.W.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
8 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.