Kerugian Tweet Palsu AP Capai Rp 1.900 Triliun

Reporter

Sabtu, 27 April 2013 05:22 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama. AP/Pablo Martinez Monsivais

TEMPO.CO, New York- Ketika akun twitter Associated Press @AP diretas, sebuh tweet heboh segera menguncang pasar saham Wal Street Selasa lalu. Tweet yang menyatakan Gedung Putih dibom dan Obama menderita luka itu membuat sentimen negatif di bursa Wall Street.

Indeks di Wall Street dan Dow Jones Industrial Average langsung anjlok. Pasar panik, apalagi usai ada bom Boston dan ledakan di sebuah pabrik di Texas. Total kerugian di pasar saham mencapai US$ 200 miliar nilai pasar, atau sekitar Rp 1.900 triliun.

Namun pihak AP membantah isi tweet itu dan menyatakan akun twitter mereka diretas. Gedung putih juga membantah breaking news itu dan Obama dalam kondisi baik baik saja. Pasar langsung bereaksi positif atas klarifikasi ini.

Indeks Dow Jones langsung naik dengan cepat, secepat saat anjlok. Saat itu, indeks Dow Jones naik 152 poin menjadi 14.719. Pihak yang bernama Syrian Electronic Army mengaku berada di balik serangan peretasan ini. Mereka juga mengaku berada di balik peretasan akun BBC Weather dan CBS 60 Minutes.

Menurut Jeff Hancock, profesor komunikasi dan ilmu informasi dari Cornell University menilai, saat ini media sosial bukan lagi sekedar kebutuhan anak muda dan hanya hura hura. "Media sosial memiliki pengaruh besar dan ada konsekuensi di dunia nyata," kata dia. Kepercayaan publiik di media sosial telah mencapai tingkatan baru. Perilaku pasar yang panik itu telah membuktikannya.

Atas peretasan ini, Twitter akan menjalankan dua kali pengamanan. Setiap pengamanan akan memuat satu kata kunci.

USATODAY | NUR ROCHMI

Topik Terhangat:

Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston

Baca juga:

Erik Meijer ke Garuda, Indosat Ikhlas

Saham Astra Jatuhkan IHSG

Indonesia Pelanggar Hak Kekayaan Intelektual

Lion Air Datangkan Dreamliner Pada 2015

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya