Telkom Tak Bisa Menahan IHSG di 5.000  

Reporter

Editor

viva

Senin, 22 April 2013 17:25 WIB

Ilustrasi bursa saham. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembagian dividen PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) sempat memicu kenaikan harga sahamnya hingga ke level Rp 12.300. Hal itu membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menyentuh 5.026 pada awal perdagangan, Senin, 22 April 2013. Namun, aksi ambil untung yang dilakukan para investor membuat indeks bergerak fluktuatif dan ditutup di bawah level psikologis 5.000.

Pada perdagangan hari ini, indeks ditutup turun tipis 1,538 poin (0,03 persen) ke posisi 4.996,923. Analis dari PT Mega Capital Indonesia, Helen Vincentia, mengungkapkan rencana aksi korporasi dari TLKM yang akan membagikan dividen sebesar 65 persen serta pemecahan nilai nominal saham (stock split) 1:5 membuat sahamnya kembali diburu investor. “Biasanya bila saham berfundamen bagus, yang akan melakukan stock split akan cenderung bergerak naik karena harganya akan lebih terjangkau oleh para pemodal.”

Pengumuman pembagian dividen masih akan mempengaruhi pergerakan indeks sehingga masih berpeluang menguat lagi ke 5.000. Ditambah, antisipasi keluarnya laporan keuangan triwulan pertama 2013 dari emiten perbankan yang biasa mengumumkan lebih awal. Beberapa bank yang telah mempublikasikan kinerjanya masih mencatat pertumbuhan.

Fundamen individu emiten masih sangat mendukung pergerakan indeks, sedangkan dari fundamen domestik hanya terdapat ancaman tingginya inflasi yang dapat membebani penguatan bursa. Rencana kebijakan pemerintah membatasi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang belum jelas mekanismenya bisa saja menjadi hambatan indeks.

Saham yang berpindah tangan hanya mencapai 4,79 miliar lembar, dengan nilai Rp 5,63 triliun, serta frekuensi 149,4 ribu kali transaksi. Harga 165 saham turun, 97 saham naik, serta 95 saham lainnya stagnan. Namun, investor asing mencatat pembelian bersih Rp 318 miliar. Saham-saham yang mengganjal indeks kali ini antara lain: Bw Plantation (BWPT) anjlok 10,6 persen menjadi 1.010, Alam Sutera (ASRI) merosot 3,7 persen ke Rp 1.040, Indocement (INTP) terkoreksi 2,9 persen ke Rp 24.500, Holcim Indonesia (SMCB) melemah 2,7 persen ke Rp 3.625, serta Semen Gresik (SMGR) juga tergelincir 2,4 persen menjadi Rp 18.400 per saham.

Jatuhnya saham properti, industri dasar, serta perkebunan membuat indeks gagal bertengger di atas 5.000 meskipun bursa regional cukup positif hari ini. Harga-harga saham bursa domestik yang sudah naik cukup kencang membuat pemodal bersikap hati-hati untuk kembali masuk setelah indeks berada di sekitar 5.000.

“Kondisi seperti ini dimanfaatkan sebagian investor justru untuk merealisasikan keuntungan yang sudah diperoleh sebelumnya,” kata Helen. Bursa Asia sore ini ditutup menguat dipimpin oleh bursa Tokyo yang berhasil menguat 1,89 persen, diikuti bursa Seoul naik 1,03 persen, bursa Australia naik 0,66 persen, bursa Singapura naik 0,45 persen, serta bursa Hong Kong juga menguat tipis 0,14 persen.

VIVA B. K.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya