Bangkai Lion Air Dipindahkan ke Pantai Kelan

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Selasa, 16 April 2013 11:05 WIB

Proses evakuasi penumpang dilakukan di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air (13/4). dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Denpasar- Bangkai pesawat Lion Air yang saat ini masih mengapung di laut, sekitar 10 meter dari landasan Bandara Ngurah Rai, akan dipotong dan dipindahkan.

"Skenarionya, dalam dua hari ini, bangkai akan dipotong-potong dan ditempatkan di Pantai Kelan," kata Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Alfazah, saat ditemui Tempo di kantornya, Selasa, 16 April 2013. Pantai Kelan berada di sisi selatan Bandara Ngurah Rai.

Ia menjelaskan, bangkai pesawat harus segera dipindahkan agar tidak mengganggu kegiatan operasional pesawat dan psikologis pilot. Alfazah mengungkapkan, para pilot yang hendak mendarat dari barat, di runway 09, akan terganggu dengan adanya pandangan ke arah bangkai pesawat itu. Kemarin, kata dia, tim sudah menurunkan crane untuk mengangkat ekor pesawat dan mengambil cockpit voice recorder (CVR).

Alfazah menuturkan, sempat terjadi kesulitan karena ekor pesawat terjepit pada palung pemecah ombak. Setelah berhasil diangkat pada pukul 19.05 WIT kemarin, CVR pun langsung dibawa untuk diteliti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Sebelumnya, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyatakan, salah satu pesawat bernomor penerbangan JT 904 dengan rute Bandung-Denpasar mengalami insiden di Bandara Ngurah Rai. "Ketika hendak mendarat, ternyata tidak sampai di landasan karena mengalami insiden," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Lion Air, Sabtu, 13 April 2013.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LKS itu membawa 101 penumpang, terdiri atas 95 penumpang dewasa, lima anak, dan seorang bayi. Pesawat juga membawa tujuh awak pesawat. Saat ini semua penumpang dalam keadaan selamat. "Tidak ada yang meninggal. Proses evakuasi dilakukan awak bekerja sama dengan penumpang," kata dia.

Edward mengungkapkan, pesawat Boeing 737-800 NG itu baru diterima maskapai pada Maret silam sebelum beroperasi. Ia menyatakan, pesawat diterbangkan oleh kapten pilot Ghozali, dengan jam terbang lebih dari 10 ribu jam. Namun dia belum bisa menjawab pertanyaan mengenai penyebab kecelakaan tersebut. "Kami tidak layak menjawabnya."

MARIA YUNIAR (Denpasar)

Berita lainnya:

Majalah Tempo Hilang dari Peredaran

Gaun Agnes Monica di Film Tom Cruise, 'Berbahaya'

Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin

Ini Dia Vicky Vette si Penggoda Akun @SBYudhoyono

VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston

Berita terkait

Posisi Kursi Pesawat Terbaik Agar Bisa Tidur Selama Penerbangan Jarak Jauh

6 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat Terbaik Agar Bisa Tidur Selama Penerbangan Jarak Jauh

Pakar tidur membagikan beberapa tips agar bisa tidur di pesawat selama penerbangan jarak jauh

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

7 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

7 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

11 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

21 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

22 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

26 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

27 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

27 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya