Ratusan Kontainer Buah Impor Tertahan di Pelabuhan  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 6 April 2013 15:39 WIB

Sejumlah petugas keamanan berjaga di dekat kontainer berisi bawang impor di kawasan Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, (20/3). Selasa (19/3) kemarin, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menginspeksi bawang impor tersebut. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director PT Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Capt Sanjay Mehta, mengatakan sebanyak 400 kontainer berisi buah impor masih tertahan di Terminal Peti Kemas Surabaya. Ia mendesak importir, Bea-Cukai, dan Karantina Surabaya segera menyelesaikan dokumen importasi yang dibutuhkan.

Sebab, keberadaan 400 kontainer buah impor di dalam TPS berdampak pada arus bongkar muat dan penumpukan di area TPS. Setiap hari, kata Sanjay, rata-rata 70 kontainer berisi produk impor masuk ke TPS. Umumnya importir belum mendapat RIPH (rekomendasi impor produk hortikultura), SPI (surat persetujuan impor) dari kementerian terkait serta SPPB (surat persetujuan pengeluaran barang) dari Bea-Cukai. "Ini sangat mengganggu. Karena banyak impor yang masuk ke TPS," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 6 April 2013.

Ia menjelaskan sebagian besar produk buah impor yang masuk ke Tanjung Perak lewat TPS didominasi jeruk, apel, dan anggur. Sayang, Sanjay tak mengetahui pasti jumlah kontainer yang mengangkut masing-masing produk hortikultura tersebut. Data terakhir yang diketahui Sanjay, 550 kontainer produk hortikultura tertahan di TPS.

Selain buah impor, 150 kontainer berisi bawang putih dari Cina. Di luar area TPS, sebanyak 200 kontainer bawang juga tertahan di depo milik TPS. Ia juga mengeluhkan soal janji Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan yang akan mengeluarkan produk hortikultura impor dari TPS. "Sampai sekarang belum ada yang keluar."

Sanjay mengingatkan beban operasional untuk merawat buah-buahan impor yang ditanggung TPS cukup tinggi. Minimal dibutuhkan Rp 1 juta per kontainer ukuran 20 kaki. Itu pun dibayar setelah importir mengambil barangnya. Ia memprediksi kenaikan harga beberapa komoditas buah di Jakarta disebabkan komoditas tersebut masih tertahan di TPS.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita lainnya:
Investigasi TNI AD Dinilai Penuh Rekayasa
Profil Grup 2 Kopassus, Penyerang LP Cebongan
SBY Bilang Pelaku Penyerangan LP Cebongan Kesatria
Wiranto: Pengungkapan Kasus Cebongan Cukup 1 Hari

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

2 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

6 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

51 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

59 hari lalu

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya