Ekspor Jateng Terganjal Kuota Solar

Senin, 1 April 2013 19:33 WIB

Kelangkaan Solar

TEMPO.CO, Semarang - Pengiriman komoditas ekspor dari sejumlah daerah di Jawa Tengah terhambat oleh pasokan bahan bakar minyak jenis solar subsidi yang saat ini telah dikurangi. Sejumlah pengusaha angkutan barang ekspor yang biasa mengirim melalui Pelabuhan Tanjung Mas Semarang mengaku menuai kerugian akibat kebijakan pengurangan kuota solar itu.

"Kami harus dikenai denda hingga Rp 1,3 juta karena terlambat pengiriman saat pegapalan," ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang Khusus Organisasi Angkutan Darat Tanjung Mas Kota Semarang, Selamet Riyadi, usai mengikuti aksi mogok dengan pengemudi angkutan peti kemas di pelabuhan Tanjung Mas, Senin 1 April 2013.

Menurut Selamet, minimnya kuota solar yang terjadi pada akhir-akhir ini menimbulkan proses pengiriman barang ekspor dari daerah terlambat hingga 12 jam. Hal ini disebabkan oleh antrean saat menunggu pengisian solar di sejumlah stasiun pengisan bahan bakar. "Semarang-Solo kami tempuh hingga 12 jam, biasanya hanya 6 jam," ujarnya.

Seperti diketahui, setelah pembatasan, pembelian solar subsidi dipatok maksimal Rp 100 ribu atau sebanyak 22 liter setiap satu unit truk pengangkut. Nilai pembelian solar itu dinilai jauh dari kebutuhan solar yang mencapai 150 liter dalam sekali perjalanan.

Selamet meminta kepada Gubernur Jawa Tengah untuk menambah kuota solar subsidi agar distribusi barang ekspor di sejumlah daerah tak terhambat. "Saya minta ada tambahan kuota 10 hingga 20 persen dari kebutuhan solar subsidi yang mencapai 1,8 juta liter per tahun," katanya.

Permintaan Selamet ini bukan tanpa alasan karena Jawa Tengah merupakan daerah lintasan kendaran dari berbagai provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Bali.

Menyikapi kondisi itu, Anggota Komisi Perekonomian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah Istajib, meminta agar pemerintah provinsi mengambil sikap tegas untuk minta tambahan kuota solar. "Ini kalau dibiarkan berlama-lama akan berdampak pada sektor perekonomian di Jateng," ujar Istajib.

Menurut Istajib, kelangkaan solar yang biasa digunakan untuk angkutan berat ini akan berdampak pada industri lain yang membutuhkan moda angkutan sama. "Jangan sampai mematikan industri lain. Ini harus segera ditangani," katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

28 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

29 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

57 hari lalu

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

Setelah BBM jenis premium ditarik dari peredaran, maka Pertalite menjadi pilihan masyarakat. Namun, kini pemerintah akan batasi pada 2024.

Baca Selengkapnya

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

58 hari lalu

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

Polda Kalsel telah menaikkan penanganan kasus penipuan investasi BBM solar ini ke tahap penydikan. Namun belum ada penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

13 Maret 2024

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

Berita terkini: Profil maskapai baru BBN Airlines Indonesia, insiden pilot tertidur di pesawat selain Batik Air.

Baca Selengkapnya

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

13 Maret 2024

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

Konsumsi Pertalite tahun lalu di bawah kuota, dan tahun ini jatah BBM bersubsidi ini turun jadi 31, juta kiloliter. Kuota solar naik jadi 19 juta KL.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

13 Maret 2024

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

Pemerintah telah menyiapkan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi, termasuk pertalite dan solar, yang akan berlaku tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

12 Maret 2024

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

Menteri Energi Arifin Tasrif menyatakan pembatasan akan berlaku bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

Baca Selengkapnya

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

12 Maret 2024

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Rugikan Konsumen, Pembelian Pertalite dan Solar Bakal Dibatasi

12 Maret 2024

Terpopuler: Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Rugikan Konsumen, Pembelian Pertalite dan Solar Bakal Dibatasi

Insiden pilot dan kopilot Batik Air ID-6723 yang tertidur saat penerbangan rute Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu merugikan konsumen.

Baca Selengkapnya