Tekanan Rupiah Cenderung Meningkat di Akhir Bulan

Reporter

Editor

viva

Senin, 25 Maret 2013 05:53 WIB

Rupiah. REUTERS/Edgar Su
TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan terhadap rupiah cenderung meningkat memasuki akhir bulan. Dalam kondisi seperti ini, biasanya kebutuhan akan dolar Amerika Serikat dari para pebisnis akan meningkat guna membiayai impor.

Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tonny Mariano, mengatakan pergerakan rupiah di pekan terakhir bulan ini akan lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, terutama dari zona Eropa. "Masalah di Siprus akan tetap menjadi perhatian investor," katanya.

Pemerintah Siprus masih akan mencoba mencari dana talangan setelah rencana pemungutan pajak progresif terhadap dana nasabah perbankan ditolak oleh Parlemen minggu lalu. Bila pemerintah Siprus berhasil mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa dan Lembaga Keuangan Internasional (IMF), euro bisa menguat kembali sehingga mampu menahan apresiasi dolar AS.

Sepanjang pekan lalu, nilai tukar rupiah melemah 37 poin (0,38 persen) ke level 9.742 per dolar Amerika, dibanding posisi pekan sebelumnya di 9.705 per dolar AS. Mencuatnya kekhawatiran zona Eropa membuat dolar AS terapresiasi terhadap mata uang dunia maupun regional.

Selain terbebani masalah Siprus, pelemahan atas rupiah disebabkan oleh defisit perdagangan serta ancaman tingginya inflasi pada Maret dan diperkirakan akan melonjak karena naiknya harga bawang putih. Sebab, dalam dua bulan pertama 2013, inflasi telah mencapai 1,79 persen dari target pemerintah sebesar 4,9 persen sepanjang tahun ini.

Namun, Tonny melanjutkan, lonjakan harga bawang ini sifatnya hanya temporer, dan bila cepat ditangani pemerintah, akan kembali turun. "Lain halnya bila harga bahan bakar minyak bersubsidi yang dinaikkan, dampaknya akan luas dan lebih lama," ucapnya.

Sebetulnya, sudah saatnya harga bahan bakar bersubsidi ini dinaikkan agar tidak membebani keuangan negara. Uang rakyat dari hasil pajak terbuang sia-sia untuk pembelian bbm. Akan lebih bermanfaat jika disalurkan ke sektor pendidikan atau infrastruktur yang memajukan ekonomi.

PDAT | VIVA B. K

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

12 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

17 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

17 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

19 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

19 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

19 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

19 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya