Pemerintah Batal Keluarkan 323 Kontainer Bawang  

Reporter

Senin, 18 Maret 2013 19:07 WIB

Bawang putih. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Surabaya - Kementerian Pertanian menyatakan ratusan kontainer berisi impor produk hortikultura jenis bawang putih asal Cina tetap ditahan sampai importir berhasil menunjukkan dokumen yang dibutuhkan. "Kami tetap tahan hingga importir melengkapi dokumennya," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan dalam inspeksi mendadak ke TPS, Senin, 18 Maret 2013.

Saat ini, kata dia, sebanyak 325 kontainer bawang putih masih tertahan di Terminal Peti Kemas Surabaya. Dari total itu, jenis bawang bombai (onion) sejumlah 30 kontainer. Senin ini, sekitar 39 kontainer bawang putih telah diambil oleh importir yang bersangkutan. "Jadi, bukan dilepas semuanya hari ini.

Menurut dia, sengkarut penumpukan kontainer bawang putih bukan disebabkan penerbitan izin yang tidak sinkron antara Kementan dan kemendag. Importir, katanya, wajib mengantongi RIPH dan SPI sebelum barang tiba di pelabuhan. Dia mengaku kaget melihat jumlah importir yang membengkak hingga 131 perusahaan yang mengajukan RIPH sepanjang tahun 2013. Padahal, sepanjang tahun 2012, hanya tercatat 70 perusahaan. Dia juga membantah adanya praktik kartel dalam kenaikan harga bawang hingga 300 persen. "Ini hanya momen saja. Ketika orang butuh bawang, tapi barang belum ada," Rusman berdalih.

Kepala Balai Karantina Wilayah Surabaya Purwo Widiarto mengaku telah memanggil 11 importir pemilik 323 kontainer bawang yang tertahan di TPS. Dari pemanggilan itu, kata dia, 323 kontainer itu belum dilengkapi dokumen RIPH dan SPI, tetapi telah mengantongi surat importir terdaftar (IT) dari Kementerian Perdagangan. Purwo enggan menjawab gamblang soal sanksi pada importir yang tidak segera mengurus dokumen yang dibutuhkan.

Dia meminta importir itu segera mengurus dokumen yang dibutuhkan sebelum bulan Juni 2013. Jika melampaui Juni 2013, kemungkinan komoditas tersebut akan diekspor kembali ke Cina. "Kita tanya, kenapa kendalanya? Mereka belum punya RIPH dan SPI semuanya," ujarnya.

Operation Manager TPS Rumaji mengatakan sejak Jumat pekan lalu, pihaknya dan pelayaran telah mengenakan denda bagi importir yang memegang SPPB, tetapi belum mengeluarkan barangnya. Untuk kontainer ukuran 20 feet, dikenakan denda Rp 1,4 juta. Jumlah itu diluar biaya sewa tempat senilai Rp 25 ribu per hari, listrik untuk kontainer berpendingin Rp 175 ribu per hari, dan ongkos monitoring Rp 150 ribu per hari. "Denda itu berlaku efektif sejak Jumat pekan lalu. Biar importir segera mengurus dokumennya," katanya.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

53 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya