Pipanisasi Arun-Belawan Butuh Dana US$ 500 juta
Editor
Setiawan Adiwijaya
Kamis, 14 Maret 2013 12:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Investasi untuk pembangunan jaringan pipa gas Arun-Belawan membengkak menjadi sekitar US$ 500 juta. Semula, pembangunan pipa yang akan mengalirkan gas dari revitalisasi Kilang LNG Arun ini diperkirakan menelan biaya US$ 300 juta hingga US$ 400 juta.
"Panjang pipanya bertambah, yang semula sekitar 270 kilometer menjadi sekitar 350 kilometer, dan menambah kompresor. Ini investasinya berkisar US$ 500 juta," kata Presiden Direktur Pertagas, Gunung Sardjono Hadi, dalam pesan pendeknya kepada Tempo, Rabu, 13 Maret 2013.
Gunung mengatakan, penambahan investasi terjadi karena pipa milik negara yang semula akan dimanfaatkan Pertagas ternyata kondisinya sudah tidak memungkinkan. Dalam rapat dengan Kementerian BUMN diputuskan agar Pertagas membangun pipa baru.
Gunung menambahkan, dalam kesepakatan dengan PLN, kedua pihak menyetujui internal rate of return (IRR) untuk pipa sebesar 14 persen. Pipa yang dirancang berkapasitas 200 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD) ini akan mengalirkan gas 80 MMSCFD hingga 90 MMSCFD untuk PLN. Sisanya akan digunakan untuk memasok kebutuhan gas industri di Sumatera Utara.
"Prinsipnya, kami sedang melakukan optimalisasi biaya, sehingga toll fee-nya (biaya pengangkutan gas) masih reasonable dan dapat diterima oleh PLN," kata Gunung. Dia menjelaskan, besaran biaya angkut gas memang dipengaruhi investasi yang dikeluarkan. Namun, daya beli pengguna juga akan dipertimbangkan.
Jika menggunakan hitungan harga LNG dari Tangguh sekitar US$ 11 per juta british thermal unit (million british thermal unit/mmbtu) hingga US$ 12 per mmbtu, gas pada pengguna akhir bisa mencapai US$ 17 per mmbtu. Hal ini karena masih ada biaya pengapalan gas, regasifikasi, dan biaya pengangkutan.
"Untuk industri di Sumatera Utara, kami berharap ada harga khusus dari pemerintah untuk alokasi LNG-nya sehingga harga di plant gate-nya dapat diserap oleh industri," katanya.
Gunung mengatakan, hasil pemenang lelang pengadaan pipa segera didapat. Pipa diharapkan bisa mulai dikirim pada Agustus 2013. "Diharapkan, akhir Maret ini sudah ada penetapan pemenang untuk konstruksi pipa, dan April, pengadaan kompresor bisa diputuskan, sehingga akan diupayakan bisa selesai konstruksi Kuartal IV 2014," katanya.
BERNADETTE CHRISTINA