Pendapatan Hasil Perkebunan Diminta ke Daerah  

Rabu, 27 Februari 2013 13:07 WIB

Menteri Pertanian, Suswono memberi keterangan seusai diperiksa selama delapan jam lebih di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (18/2). Suswono diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pengurusan Impor daging sapi di Kementan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono meminta Kementerian Keuangan mempertimbangkan usulan agar sektor perkebunan mendapat alokasi dana khusus yang berasal dari pengembalian pendapatan hasil perkebunan.

"Seperti Malaysia yang punya ketentuan khusus di mana pendapatan hasil perkebunannya sekian persen langsung dikembalikan lagi untuk pengembangan perkebunan," kata Suswono saat membuka acara evaluasi sektor perkebunan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu, 27 Februari 2013.

Usulan ini menyusul adanya permintaan dari beberapa daerah sentra perkebunan agar pendapatan hasil perkebunan dikembalikan kepada daerah untuk dipakai kembali khusus pengembangan perkebunan. Seperti Pemerintah Daerah Jambi yang meminta agar ada alokasi beberapa persen dari pendapatan hasil perkebunan dikembalikan langsung kepada daerah.

"Kementerian Keuangan tidak merespons ini karena sistem kita berbeda. Pajak penghasilan negara dimasukkan ke negara jadi satu dan baru dikeluarkan dalam bentuk usulan-usulan program," Suswono menjelaskan. Namun sayangnya, lanjut Suswono, belum ada keterpaduan antarlembaga sehingga sering kali program-program tidak saling bersinergis.

Akibatnya, ia menambahkan, sektor perkebunan sulit bersaing dengan komoditas lain. "Barangkali bisa disuarakan oleh pihak-pihak lain supaya perkebunan ini bisa seperti minyak atau tambang yang mendapat persentase dana bagi daerah penghasil," ujarnya.

Suswono menyatakan, kinerja subsektor perkebunan pada 2012 mengindikasikan kebijakan masih sesuai tujuan program. Bahkan, kinerja sektor perkebunan mengalami kenaikan rata-rata 2,11 persen pada 2012. Neraca perdagangan juga meningkat dari US$ 21,74 miliar pada 2011 menjadi US$ 24,70 miliar pada 2012. "Neraca perdagangan ini utamanya dari kelapa sawit, karet, kakao, dan kopi," ujarnya.

Meski ada peningkatan, kata Suswono, sektor perkebunan masih mengalami beberapa masalah selain perubahan iklim. Beberapa masalah utama adalah rendahnya produktivitas tanaman, keterbatasan lahan untuk perkebunan, infrastruktur yang belum maksimal, hingga rendahnya nilai tambah produk turunan hasil tanaman perkebunan. "Perlu terobosan agar capaian-capaian yang sudah ada bisa ditingkatkan karena potensinya memungkinkan," kata dia.

ROSALINA

Baca juga:

Spanduk Aliansi Nasional Anti-SBY Muncul di Kediri

Gugat Cerai, Venna Melinda Masih Berharap Damai

Politikus DPR Ramai-ramai Bela Anas

Pelapor Raffi Ahmad, Artis 'N'=Nikita Mirzani?

Xavi Bisa Sejajar dengan Hierro dan Raul

Berita terkait

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

1 jam lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

1 jam lalu

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.

Baca Selengkapnya

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

4 jam lalu

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

5 jam lalu

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut meminta para eselon I untuk memberikan Rp1 miliar untuk pembayaran Ibadah Umrah

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

20 jam lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

1 hari lalu

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

Tim penyidik KPK periksa 4 saksi dari travel dalam kasus TPPU bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

1 hari lalu

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyerahkan putusan Dewan Pengawas (Dewas) sesuai ketentuan hukum jika terbukti menyalahi wewenang dalam sidang etik.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

1 hari lalu

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

Indonesia pernah swasembada pada 2017, 2019, dan 2020. Pertanian di Madura punya potensi besar menjadi lumbung pangan.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

4 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

7 hari lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya