Rupiah Semakin Melemah  

Selasa, 19 Februari 2013 17:35 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan mata uang Asia serta minimnya likuiditas dolar di pasar domestik membuat rupiah semakin melemah ke level 9.700.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah mengalami depresiasi 11 poin (0,11 persen) ke level 9.681 per dolar. Ini adalah pertama kalinya rupiah kembali ditutup di level 9.700 sejak 6 Februari 2013.

Kepala Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan, pergerakan rupiah mulai melemah sejak data neraca pembayaran mengalami defisit. Sedangkan sentimen regional yang cenderung negatif ikut bebani rupiah. "Melemahnya mata uang regional terhadap dolar Amerika turut berimbas pada rupiah."

Setelah pertemuan negara-negara ekonomi G20 tidak memberi peringatan khusus mengenai perang mata uang, pelemahan mata uang Asia terus berlangsung sehingga berimbas pada rupiah. Negara-negara Asia, dengan dimotori Jepang, melemahkan mata uangnya dengan tujuan meningkatkan nilai ekspor.

Di sisi lain, likuiditas valuta asing, khususnya dolar, di pasar uang semakin terbatas. Sangat sulit mencari dolar dalam jumlah besar di dalam negeri karena investor masih enggan menjual dolarnya. "Pelaku pasar percaya dolar masih akan terus menguat," ujar Lana.

Walau permintaan stabil, suplai yang minim akan menggerus nilai tukar rupiah. Sedangkan Bank Indonesia (BI) pun secara bertahap mulai mengurangi intervensinya terhadap mata uang.

Dari regional, hingga pukul 17.00 WIB, dolar Amerika masih perkasa. Dolar Singapura ditransaksikan di 1,2388 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7548 per dolar AS, dan won 1.081,05 per dolar AS. Kemudian yuan 6,2445 per dolar AS dan ringgit 3,0995 per dolar AS.

M. AZHAR | PDAT


Berita terkait

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

6 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

7 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

7 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

13 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya