Maret, Pipa Gas Arun-Belawan Dibangun  

Reporter

Rabu, 13 Februari 2013 16:55 WIB

Pipa gas. TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Gas berencana memulai pembangunan jaringan pipa gas dari Lhok Sukon dan terminal Arun menuju terminal penampung dan regasifikasi atau FSRU Belawan pada awal Maret 2013. “Tinggal menunggu keputusan akhir investasi dari Bu Karen (Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan) yang akan keluar sekitar pekan ini,” kata Direktur Utama Pertamina Gas, Gunung Sardjono Hadi, saat ditemui di kantor pusat PT Pertamina, Rabu, 13 Februari 2013.

Gunung mengatakan, dirinya optimistis pembangunan pipa tersebut dapat terealisasi dalam waktu dekat. Sebab, Pertamina sudah mendapatkan izin yang dibutuhkan dari pemerintah daerah setempat, yaitu Pemerintah Daerah Aceh dan Pemerintah Daerah Sumatera Utara. Selain itu, Pertamina Gas juga telah mendapatkan pemenang tender pengadaan pipa yang siap diumumkan begitu Karen memberikan persetujuan.

Sebelumnya, pemerintah berencana agar pasokan gas dari hasil regasifikasi LNG Arun akan disalurkan ke Belawan. Penyaluran dilakukan melalui pipa yang dibangun PT Pertamina dari Arun ke Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Sedangkan distribusi gas dari Pangkalan Bandan ke Belawan akan menggunakan jaringan pipa yang sudah ada.

Untuk pembangunan pipa Arun-Belawan, Pertamina Gas telah mengalokasikan dana investasi sebesar US$ 500 juta. Dana investasi tersebut jauh lebih tinggi dari rencana Pertamina Gas sebelumnya. Awalnya, Pertamina Gas memperkirakan pembangunan pipa Arun akan menelan dana investasi US$ 350-400 juta. “Dana investasi meningkat karena ada perubahan panjang pipa,” kata Gunung.

Ia menjelaskan, Pertamina Gas akhirnya menambah panjang pipa sekitar 100 kilometer, sehingga total panjang pipa menjadi 370 kilometer. Adapun perinciannya, yaitu dari ruas poin B–SLS A sepanjang 75 kilometer dan dari ruas SLS A-Belawan sepanjang 295 kilometer.

Gunung mengatakan, jika tidak ada halangan, pembangunan pipa tersebut akan selesai pada akhir 2014. ”Sedangkan tahun ini, kami menargetkan konstruksi fisik pipa mencapai 20 persen,” kata Agung. Ia berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu membantu Pertamina Gas agar pipa bisa cepat termodifikasi.

Pembangunan pipa itu sendiri dinilai Agung dapat memberikan manfaat besar untuk menghidupkan kembali industri di Aceh, semisal industri kertas kraft dan pupuk di Aceh. Sebab, selain untuk mengangkut gas milik Perusahaan Listrik Negara, jaringan pipa tersebut bisa digunakan untuk mengangkut gas industri.

“PLN hanya butuh mengangkut sekitar 80 million metric cubic feet per day (MMSCFD). Sedangkan kapasitas pipa bisa mencapai 200 MMSCFD,” kata Agung. Dengan demikian, Pertamina Gas dapat menggunakan sisa kapasitas pipa untuk mengangkut gas bagi keperluan lain, semisal gas niaga atau LNG Pertamina Gas.

RAFIKA AULIA

Berita Populer lainnya:

Ulah Ibas Isi Absensi Coreng Citra DPR

Jokowi Ambil Alih Penanganan Rusun Marunda

Hatta Ke Pasar Klender, Pedagang Malah Cari Jokowi

Ini Analogi Dedi Mizwar Soal Kasus PKS

KPK Bentuk Tim Investigasi Usut 'Sprindik' Anas

Petugas Mulai Bersihkan Tanah Longsor Cipularang




Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

21 Juli 2022

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

25 April 2022

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

24 Oktober 2021

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil

Baca Selengkapnya

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

22 Januari 2021

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

Pemerintahan Joe Biden untuk sementara menangguhkan izin pengeboran minyak dan gas di daratan dan perairan federal untuk memerangi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya