Bumi Plc Teken Nota Perpisahan dengan Grup Bakrie  

Reporter

Rabu, 13 Februari 2013 15:21 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Bumi Plc menyatakan telah menandatangani perjanjian awal atau heads of terms agreement (HoT) untuk melepaskan Grup Bakrie serta PT Bumi Resources dari perusahaan.

CEO Bumi PLc, Nick Von Schirnding, mengatakan, penekenan nota ini merupakan langkah awal untuk memajukan perusahaan dengan melepaskan diri dari Grup Bakrie. "Inti dari transaksi ini secara finansial akan membawa jumlah signifikan bagi para pemegang saham Bumi Plc, di mana Grup Bakrie harus mendepositkan sebesar US$ 50 juta untuk mengamankan transaksi," ujar Nick dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 13 Februari 2013.

Nick menekankan, pemisahan dengan Grup Bakrie ini bisa berlangsung atas kinerja jajaran direksi saat ini. Tetapi, apabila proposal Nat disetujui oleh pemegang saham dan merombak direksi Bumi Plc, ia tidak dapat menjamin perjanjian ini bisa diselesaikan.

Deposit sebesar US$ 50 juta ini setidaknya akan diterima oleh Bumi Plc pada 15 Februari mendatang. Deposit merupakan bagian dari uang muka dari seluruh nilai transaksi yang dijanjikan oleh Grup Bakrie. Untuk membayar seluruh transaksi, salah satu ketentuan yang harus dipegang oleh perusahaan adalah adanya jaminan tidak ada perubahan direksi dalam hasil rapat umum pemegang saham luar biasa pada 21 Februari mendatang.

Transaksi yang dimaksud antara Bumi Plc dan Grup Bakrie adalah Bakrie melepas seluruh saham PT Bumi Resources yang ada di Bumi Plc sebesar 23,8 persen dengan menukar kepemilikan saham Bumi Plc di dalam Bumi Resources sebanyak 10,3 persen. Bumi Plc memiliki saham di Bumi Resources sebanyak 29,2 persen.

Dengan penukaran saham itu, maka sisa saham sebanyak 18,9 persen harus dibayar cash oleh Bakrie, yaitu sebesar US$ 278 juta. Setidaknya lima hari setelah seluruh berkas perjanjian ditandatangani kedua belah pihak.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

39 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya