TEMPO.CO, Jakarta - Nathaniel Rothschild--salah satu pendiri Bumi Plc--perusahaan publik yang tercatat di bursa London, secara terang-terangan menyatakan bahwa terdapat penyimpangan keuangan dalam tubuh PT Bumi Resources Tbk. Grup Bakrie pun membantah keras pernyataan-pernyataan itu.
"Bumi Resources tidak memiliki masalah. Ini hanya soal perbedaan sistem pelaporan akuntansi keuangan," kata juru bicara Grup Bakrie, Christopher Fong, dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 7 Februari 2013.
Ia memaparkan, terdapat perbedaan perhitungan audit antara menggunakan standar Indonesia dan standar Inggris. Perbedaan sistem ini, menurut dia, kemudian dimanfaatkan oleh Rothschild sebagai peluang untuk mengambil alih Bumi Plc kembali ke tangannya.
Rothschild, dia menambahkan, justru yang harus lebih diwaspadai oleh Bumi Plc, mengingat ia telah berbohong soal apa-apa saja hasil proses duediligence sebelum kerja sama terjalin. Sekarang, ia mencoba membuat cerita palsu tentang adanya penyimpangan keuangan dalam tubuh Bumi Resources.
"Nat sengaja menciptakan situasi ini. Ia bahkan menyediakan data dan dokumen curian pada Bumi Plc," kata Fong.
Masalah di Bumi Resources ini juga pernah diungkap oleh Presiden Direktur Bumi Plc, Samin Tan. Tan memaparkan, jauh sebelum investigasi Macfarlanes dilakukan, masalah di BUMI ini memang sudah ada. "Saya sudah tahu soal itu," kata Tan dalam wawancara yang disiarkan oleh salah satu saluran televisi di Inggris.
Menurut Tan, direksi Bumi Plc sebenarnya sedang berusaha mengatasi masalah tersebut dan mencari jalan keluarnya sebelum akhirnya terdapat dokumen yang entah berasal dari mana dan tersebar di publik. Padahal, saat itu Bumi Plc tengah menjalin diskusi dengan Grup Bakrie untuk menyelesaikannya. "Diskusi pun mulai hancur."
Solusi yang diinginkan oleh Bumi Plc cukup jelas, yaitu melepas Bumi Resources dari perusahaan untuk mencegah kerugian yang lebih dalam. Namun, proses diskusi terancam bisa gagal apabila pemegang saham menyepakati memilih cara Rothschild untuk memperbaiki perusahaan, yaitu dengan merombak direksi.
"Bakrie sudah menyatakan tidak akan melanjutkan diskusi jika harus berhubungan dengan Rothschild maupun orang-orang pilihannya," kata Tan.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.