Kementerian Keuangan Masih Kaji Sistem Dana Pensiun
Rabu, 9 Januari 2013 19:44 WIB
Menteri Keuangan Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Jakarta - Kementerian Keuangan hingga saat ini masih melakukan kajian atas pengelolaan dana pensiun pegawai negeri. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan pengkajian tersebut dilakukan agar pengelolaan dana pensiun dapat lebih baik. "Kami akan sehatkan agar lebih baik," kata Agus di kantor Kementerian Perekonomian, Rabu, 9 Januari 2013. Agus belum memastikan kapan kajian tersebut akan selesai. Dia mengatakan saat ini pembahasan masih dilakukan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Namun Agus memastikan selama pengkajian tersebut, pembayaran dana pensiun untuk pegawai negeri sipil saat ini masih berjalan seperti biasa. Menurut dia dana pensiun saat ini berada dalam satu area. Sedangkan untuk dana tunjangan hari tua merupakan defined contribution yang outputnya tetap. "Mungkin nanti menjadi defined benefit, defined contribuution, pay as you go, atau fully funded , itu semua masih didiskusikan," katanya. Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Azwar Abubakar mengatakan tengah mengkaji aturan baru terkait pemberian dana pensiun kepada PNS dengan menggunakan sistem fully funded. Dana pensiun diambil dari iuran PNS sebesar 4,75 persen dari gaji pokok. Kajian tersebut dipersiapkan agar dapat dilaksanakan pada 2014. Azwar mengatakan dana pensiun dengan mekanisme fully funded memberikan manfaat lebih besar nantinya kepada para PNS pensiunan karena dana yang diperoleh lebih besar.ANGGA SUKMA WIJAYA
LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
6 jam lalu
LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca Selengkapnya
TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci
13 jam lalu
TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci
Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat
Baca Selengkapnya
KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
14 jam lalu
KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca Selengkapnya
Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor
20 jam lalu
Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor
Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.
Baca Selengkapnya
Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN
22 jam lalu
Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN
Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?
Baca Selengkapnya
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen Surat Berharga Negara
2 hari lalu
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen Surat Berharga Negara
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK sebut portofolio investasi dana pensiun didominasi SBN
Baca Selengkapnya
Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India
2 hari lalu
Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India
Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah
Baca Selengkapnya
Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
2 hari lalu
Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya
Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal
2 hari lalu
Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.
Baca Selengkapnya
Konflik Kepentingan Keluarga, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan
3 hari lalu
Konflik Kepentingan Keluarga, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan
Kementerian Keuangan membebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean karena dugaan konflik kepentingan dengan keluarga.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
13 jam lalu
15 jam lalu
18 jam lalu
18 jam lalu
19 jam lalu
20 jam lalu
23 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu