TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan, Bandara Internasional Kuala Namu, pengganti Bandara Polonia, dioperasikan mulai bulan ini. “Januari dimulai shadow operation,” kata Mangindaan seusai silaturahmi di kantornya, Rabu, 2 Januari 2013. Selama proses operasi bayangan, kata dia, pemerintah akan memperbaiki kekurangan yang muncul pada bandara baru itu. Bandara baru itu akan beroperasi secara penuh dua bulan ke depan.

Secara terpisah, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyatakan, fasilitas kereta api dari dan ke Bandara Kuala Namu ditargetkan beroperasi ketika bandara itu beroperasi secara penuh pada Maret tahun ini. PT KAI, kata dia, sudah 100 persen melakukan pembebasan lahan di sepanjang wilayah Aras Kabu hingga Kuala Namu, yang akan dilalui jalur kereta.

Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara, kata dia, akan meningkatkan kualitas pelayanan bandara transit internasional ini. Angkasa Pura II menggandeng perusahaan pengelola bandar udara asal Korea Selatan, Incheon International Airport Corporation. Jika Kuala Namu sudah beroperasi, penumpang dari Jakarta hanya perlu transit di Kuala Namu untuk kemudian meneruskan perjalanan ke negara tujuan. Penumpang juga memiliki pilihan untuk meneruskan perjalanan dari Kuala Namu ke Bandara Incheon, sebelum terbang ke negara yang dituju.

Bandara Kuala Namu berlokasi di bekas area PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Kuala Namu akan menggantikan Bandara Polonia yang sudah berusia lebih dari 70 tahun. Bandara ini direncanakan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta.

MARIA YUNIAR