TEMPO.CO, Surakarta - Pesatnya pertumbuhan industri penerbangan tak diimbangi ketersediaan sumber daya manusia. Menurut Direktur Human Capital dan Corporate Affair PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia, Harkandri M. Dahler, hingga saat ini Indonesia masih butuh 7.500 teknisi perawatan pesawat terbang.
"Kekurangan itu mungkin baru bisa dipenuhi enam tahun mendatang," kata dia seusai membuka program pelatihan perawatan struktur bodi pesawat angkatan pertama di Solo Techno Park, Surakarta, Senin, 10 Desember 2012.
Harkandri mengatakan, dalam 10 tahun terakhir GMF tidak merekrut teknisi perawatan pesawat. Padahal, kebutuhannya cukup tinggi seiring penambahan armada pesawat dan frekuensi penggunaannya yang sangat tinggi. Untuk mengatasi kekurangan tenaga ahli, GMF melakukan berbagai terobosan, salah satunya melalui penyelenggaraan kursus bersama Solo Techno Park.
Direktur Kerja Sama Solo Techno Park, Darsono, mengatakan telah merintis kerja sama dengan GMF sejak 2007. Pada 10 Agustus 2012, Solo Techno Park dan GMF menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendidik 96 calon teknisi pesawat. "Pelatihan berlangsung selama dua tahun dan terbagi dalam empat angkatan," ujarnya.
Dalam program ini, peserta akan mendapat teori selama enam bulan di Solo Techno Park dan praktek selama tiga bulan di hangar GMF Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Setelah lulus, peserta ikut dalam program ikatan dinas PT GMF selama lima tahun dengan gaji pokok Rp 3,9 juta hingga Rp 4,5 juta per bulan.
Untuk tahun pertama, program ini bakal mendidik 23 calon teknisi. Menurut Darsono, para siswa ini telah melampaui seleksi administrasi, tes akademik, psikotes, wawancara, dan tes kesehatan. "Mereka disaring dari 92 pendaftar yang berasal dari Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Tangerang," katanya.
Biaya pendidikan untuk program ini mencapai Rp 50 juta. Namun, PT GMF memberi subsidi Rp 23 juta sehingga tiap siswa cukup membayar Rp 27 juta. Selain itu, GMF dan Solo Techno Park memberi fasilitas kredit 27 kali dengan bunga 6 persen per tahun.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terpopuler lainnya:
Andi Mallarangeng Terkenal Kikir
Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah
Gaya Mewah Djoko Susilo, Nunun, dan Miranda
Kemenangan Zaki Ubah Peta Politik Keluarga Atut
Mubarok Akui Partai Demokrat Semrawut
Berita terkait
Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan
51 hari lalu
Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015
Baca SelengkapnyaInsiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern
11 Maret 2024
Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang
9 Maret 2024
KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham
9 Maret 2024
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan
8 Maret 2024
Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...
28 Oktober 2023
Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.
Baca SelengkapnyaSurya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya
23 Oktober 2023
Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAustralia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways
7 September 2023
Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok
31 Agustus 2023
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok
Baca SelengkapnyaKerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan
12 Juni 2023
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.
Baca Selengkapnya