TEMPO.CO, Indramayu-Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro menyatakan akan membuka Rajawali Mart sebagai saluran distribusi. "Sampai akhir tahun depan akan ada 500 "outlet" di Jawa dan Bali," ujarnya dalam Tasyakuran dan Konsolidasi Pabrik Gula RNI Group, Sabtu, 8 Desember 2012.
Pada Januari-Mei 2013, perseroan akan membuka "outlet" Rajawali Mart di 150 titik. Meski demikian, kata Ismed, tidak akan mematikan usaha kecil menengah (UKM) yang ada di kawasan sekitar. Ia mengatakan RNI akan memberdayakan UKM di sekitar dengan dana Rp 20 miliar.
"Rajawali Mart itu untuk menjual langsung ke "end user"," ujarnya. Pada 15 Januari mendatang, RNI akan meluncurkan "outlet" Rajawali Mart sebanyak 15 titik di Bali.
Selain di Bali, Rajawali Mart akan dibuka antara lain di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Solo, Cirebon, Jakarta, dan Serang. Keberadaan Rajawali Mart, Ismed menuturkan, dapat mempertahankan harga gula. "Setelah enam bulan, nanti kami buka "franchise" untuk masyarakat yang berminat," ujarnya.
Saat ini RNI menjadi BUMN dengan empat pilar bisnis, yaitu bidang agro industri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan, serta distribusi. "Kita akan kuasai gula dalam setahun ke depan," kata Ismed.
MARIA YUNIAR
Berita terkait
Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap
1 Juli 2019
Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).
Baca SelengkapnyaCerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad
5 Juni 2017
Sebanyak 74 persen pabrik gula BUMN berusia lebih dari satu abad. Sudah tidak efisien dan perlu peremajaan. Benih tebu baru juga mahal harganya.
Baca SelengkapnyaPTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik
25 Mei 2017
Perbaikan pabrik ini bertujuan meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik pengolahan yang telah dibangun sejak 1980-an tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram
16 Januari 2017
Penetapan HET dilakukan dengan sudah mempertimbangkan keuntungan yang harus didapat sektor usaha.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi Tiga Pabrik Gula Butuh Investasi Rp 520 Miliar
16 Oktober 2015
PT PG Rajawali II akan merevitalisasi tiga pabrik gula (PG) dengan kebutuhan investasi sekitar Rp 520 miliar.
Baca SelengkapnyaRNI Bangun Pabrik Bioetanol Rp 200 Miliar
16 Oktober 2015
RNI akan menghasilkan bioetanol setara bahan bakar minyak.
Baca SelengkapnyaKemenperin Alihkan Anggaran Gula untuk Industri Agro
22 Agustus 2015
Anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk revitalisasi pabrik gula PT Perkebunan Nusantara III dari Kementerian Perindustrian.
Baca SelengkapnyaInvestor Gula Siap Masuk Sulawesi Selatan, Ini Syaratnya
28 Juli 2015
Menteri Perindustrian Saleh Husin menuturkan ketersediaan dan kesiapan lahan bakal lebih mempercepat realisasi rencana pembangunan pabrik gula kristal putih.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi Pabrik Gula Butuh Dana Rp 25 Triliun
26 Maret 2015
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kondisi
pabrik-pabrik gula di Jawa Tengah sangat memprihatinkan.
Membangkitkan Pergulaan Kita
21 Januari 2015
Bank Dunia memperkirakan bahwa harga riil gula di pasar dunia (dolar Amerika 2010) pada 2025 akan turun dari US$ 0,37 per kilogram pada 2013 menjadi US$ 0,28 per kilogram. Dengan nilai kurs US$ 1 sama dengan Rp 12.605 saat tulisan ini disusun, harga gula per kilogram di pasar internasional pada 2025 adalah Rp 3.529. Sangat murah!
Baca Selengkapnya