Rangkaian kereta khusus wanita saat mencoba jalur rel kereta di Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Minggu (26/11). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) kemarin menyatakan jalur Bogor-Bojonggede dijadwalkan bisa dilalui KRL dari dan menuju Stasiun Bogor mulai hari ini. Namun Direktur Utama KAI Commuter Tri Handoyo menjelaskan, jadwal KRL yang akan berangkat dari dan menuju Stasiun Bogor belum diberlakukan sesuai jadwal normal.
"Karena perbaikan jalur rel yang longsor belum selesai secara keseluruhan," ujarnya melalui keterangan resmi kemarin. Saat ini, baru satu jalur rel yang dapat dioperasikan sehingga KRL harus melintas bergantian, dengan kecepatan maksimal 5 kilometer per jam.
Ia mengungkapkan, dengan jadwal keberangkatan KRL yang masih terbatas, maka penjualan tiket pun dibatasi sesuai kapasitas yang ada. "Dua belas perjalanan pagi dan 12 perjalanan sore," kata Tri.
KAI menjelaskan, ada dua trek di jalur Cilebut-Bojonggede, Jawa Barat. Satu trek terkena longsor dan trek lainnya retak. Trek retak, kata Direktur Utama KAI Ignatius Jonan, sudah diperbaiki.
Menurut Jonan, diperlukan 21 hari terhitung sejak 22 November 2012 untuk memperbaiki jalur itu secara menyeluruh. Hingga saat ini, KAI belum mengumumkan angka kerugian akibat terputusnya jalur Cilebut-Bojonggede itu. "Kami belum memikirkan kerugian atau biaya perbaikan, yang penting kereta bisa jalan dulu," kata Jonan.